12

2.9K 328 5
                                    

Naruto masuk ke mobil dengan wajah panik, dia melihat ke arah berdirinya Sasuke dan bayangan pria itu sudah menghilang.

"Yokatta, yokatta," Naruto mengelus dadanya lega. Syukurlah Sasuke tidak memaksa untuk mengikuti kemauannya.

Naruto membuka ponsel, GPS pada kalung Sasuke menunjukan bahwa lelaki itu sudah pergi dari toko sebelum ia melajukan kendaraannya, Naruto melirik pada boneka rubah sebalita yang masih di pelukannya. Bulu rubah terlihat halus dan tebal. Ia menebak kalau toko ini punya boneka kualitas terbaik, Naruto membalik tag harga yang tertera.

"WHAT THE FUCK?!" Naruto memekik. Harga rubah itu tiga juta! Bayangkan, itu hanya sebuah boneka tidak hidup dan Sasuke membayar tanpa mengedipkan matanya bahkan tidak mengecek harga. Naruto diam-diam merutuk sikap Sasuke yang seenaknya. Bagaimana kalau andaikan Sasuke tidak bawa golden cardnya?

"Seeshh, harus diberi pelajaran!" desis Naruto, ia dengan hati-hati menempatkan boneka di kursi penumpang sebelahnya dan mengelus bulu yang terasa lembut di tangannya.

Naruto kembali mengikuti Sasuke yang sudah melaju jauh didepan. Naruto tidak dapat fokus menyetir karena tangannya tidak bisa diam menyentuh boneka, ia terus mengikuti hingga tanda GPS Sasuke berhenti disuatu tempat.

Naruto melongok, Sasuke datang ke sebuah mall terkenal di Konoha. Naruto memilih tidak mengikuti ke dalam, takut Sasuke melihatnya lagi.

Boneka rubah yang tadinya di samping berubah menjadi dipelukannya. Sungguh Naruto sangat menyukai hal-hal bertema rubah dan boneka itu sangat imut. Ia menyembunyikan wajah kecilnya dibalik bulu boneka selagi tangannya mengetik pesan pada Dandelion.

To: Dandelion

17 Juni, Sasuke mengunjungi toko--(delete) U's mall. Cari tau nama perusahaan yang terkait dengan keluarga Uchiha. Utamakan perusahaan yang pernah bermasalah dengan Uchiha corp.

Sasuke berjalan dengan kedua tangan di balik saku sekolah. Ia memakai jaket biru tua untuk menutupi seragamnya. Matanya yang dingin memperhatikan keadaan mall dengan cermat.

Drt... Drt... Drt....

"Moshi moshi?"

"Sasuke~~"

"Ada apa, kaasan?" tanya Sasuke yang masing mempertahankan nada dinginnya. Ia tidak sadar mulai jadi perhatian pengujung yang datang. Betapa menawan dan bersinarnya dia.

"Sasuke, nanti malam pergi menemui Naruko chan ya," pinta ibunya dengan suara lembut. Sasuke diam-diam ingin mengumpat di hati. Mau apa lagi wanita itu?

"Aku sibuk," elak Sasuke, sungguh ia lelah menghadapi Naruko.

"Ayolah, tidak lama kok, dia hanya mau bilang sesuatu padamu."

"Haah baiklah."

Sasuke mematikan panggilan, ia berdecak dan wajahnya menjadi suram. Membuat pengujung yang tadinya terkesima pada ketampanannya sekarang takut melihat aura tidak menyenangkan keluar dari tubuhnya.

"Tuan muda," Sasuke menoleh pada seorang pria berjas, memakai kacamata berantai emas, terlihat sangat menawan.

"Berikan laporannya sekarang, aku akan naik ke ruang kerja direktur."

"Baik."

Tidak banyak yang dilakukan Sasuke. Sampai sore, ia hanya di mall itu. Naruto sampai harus ketiduran didalam mobil dan kelaparan, ia yang jengkel langsung pulang tanpa peduli jadwal Sasuke nanti. Biarkan saja, Naruto dapat santai dengan chip yang dipakai Sasuke.

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang