19

2.9K 301 35
                                        

Sasuke terdiam mendengar pertanyaan Naruto yang agak aneh itu.

"Kenapa?" tanya Sasuke berusaha menjaga suara cuek.

"Tidak, hanya saja em... Begini, apa ada cara halus menolak perempuan?" Sasuke tersedak jus tomatnya, apa dia bilang barusan?

"Kamu mendapat pernyataan cinta?" tanya Sasuke sedangkan Naruto tiba-tiba merasa malu dan mengangguk.

Sasuke menghela nafas pelan sembari memandangi wajah tersipu Naruto yang kelihatan imut, sungguh jika keadaannya bukan seperti ini. Sasuke akan menggodanya.

Walaupun Sasuke sering mendapat julukan seperti playboy ataupun cassanova, ia juga sama payahnya dengan Naruto mengenai urusan cinta. Yang ia ingat terakhir kali Sakura dengan tidak tau malu mengatakan dengan keras didepan kelas kalau dia menyukainya.

Tentu saja Sasuke tidak tau untuk menanggapinya, yang dia lakukan hanya mendengus kasar dan pergi dari kelas dengan menutup pintu kasar. Hanya dari perbuatannya semua orang tau bahwa dia menolak perasaan Sakura.

"Memang siapa orang itu?" tanya Sasuke berusaha bernafas dengan baik.

"Um... Sepertinya kamu tidak perlu tau, hanya beri aku caranya menolak perempuan-"

BANG!!

Sasuke memukul meja keras dengan kepalan tangan tergengam yang membuat semua pengunjung terkejut, sama halnya dengan Naruto yang tidak mengerti kenapa Sasuke tiba-tiba marah.

"Ada apa?" tanya Naruto dengan mata bundar shappirenya yang berkilau.

Sasuke meredam kemarahan yang tiba-tiba menjalar dalam hatinya. Entah kenapa dia marah, rasanya seperti tidak rela Naruto dimiliki orang lain. Perasaan semacam itu yang bahkan tidak bisa Sasuke jelaskan.

"Aa-aku," Sasuke tergagap setelah menyadari perbuatannya menjadi perhatian publik, "aku--aku memukul lalat, yah." Sasuke menggaruk belakang lehernya dengan gugup.

Namun Naruto yang tidak peka itu hanya mengangguk percaya dan menunggu jawaban Sasuke.

"Em... Sejujurnya kalau aku hanya perlu meninggalkan dia, tidak perlu menjelaskan apapun kalau kita tidak suka."

"Ck, saran apa itu?! Dia ini gadis yang lembut. Mungkin aku tidak sengaja menyenggolnya pun dia akan ketakutan dan menangis, bagaimana aku bisa sekejam itu?" Sasuke tidak menjawab dan mulai menggenggam gelasnya sampai buku jarinya memutih.

"Arigatou, Sasuke." Naruto keluar dari mobil Sasuke ketika cahaya matahari mulai tenggelam diujung sana. Semenjak direstoran tadi, sikap Sasuke agak dingin dan selalu ketus menjawab pertanyaan Naruto. Membuat si rambut pirang ini ikutan kesal melihatnya.

"Hn." Sasuke menacap gas, tidak memperhatikan Naruto lagi. Ditengah perjalanan Sasuke menelepon seseorang.

"Moshi moshi."

"Nii di rumah?"

"Aku masih di toko. Kemarilah."

"Ok."

Sasuke menancap gas menuju alamat yang ia hafal dalam pemikiran rumit. Ia bingung kenapa harus marah mendengar Naruto di tembak seperti itu.

"Apa benar aku ini??" batin Sasuke. Namun, ia mengalihkan pemikirannya dulu sebelum bertemu orang itu.

Sasuke berdiri disebuah toko bunga yang sudah terkenal, disana seseorang yang ingin ditemui Sasuke membungkuk sedang mengambil satu tangkai bunga mawar merah.

"Itachi nii," panggil Sasuke. Orang yang dipanggil Itachi ini berbalik dan menatap pada remaja yang persis seperti dirinya. Ia tersenyum singkat dan melambaikan tangan pada Sasuke. Mereka duduk di sofa toko.

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang