Tolong sebelum baca, bagi yang berumur 17 tahun ke bawah agar skip adegan yang tidak pantas. Lun tidak akan bertanggung jawab apabila kalian tetap membacanya.
Naruto menatap Naruko dan Sasuke bergantian. Ia heran kenapa dua orang ini dapat berjalan-jalan ketika sekolah sedang ada acara.
"Ah, Naruko chan. Aku dan Sasuke kun se--"
"Naruto." Semuanya menoleh ke arah Sasori yang berhasil dengan dua tiket ditangannya. Senyum simpulnya mengembang melihat Naruto menatapnya kosong dengan kedua tangan penuh dan satu popcorn di jemarinya.
Sasori meletakkan tiket ke jaket denimnya. Ia meraih dua bungkus popcorn dengan senyum tipis yang tidak terlewatkan dari mata elang Sasuke. Tiba-tiba dalam hati Sasuke bergemuruh melihat keintiman keduanya.
"Menunggu lama?" tanya Sasori yang masih belum menyadari dua orang baru dihadapan mereka.
"Tidak, aku juga baru selesai." Jawab Naruto tersenyum tipis yang makin membuat Sasuke emosi.
Baru setelah Sasori dan Naruto melepaskan kontak mata. Sasori menyadari keberadaan orang lain diantara mereka.
"Oh, siapa ini?" tanya Sasori.
"Kenalkan, aku Namikaze Naruko dan ini Uchiha Sasuke." Naruko membungkukkan badannya yang dibalas Sasori, disebelah Naruko, mata Sasuke berkilat mengancam dan Sasori menyeringai dalam diam.
"Karena kalian berkencan, ayo kita nonton bersama." Sasori meraih sebelah lengan Naruto dan mendekatkan tubuh Naruto ke arahnya. Ia tersenyum palsu pada Naruko dan melirik ke arah Sasuke yang tangannya mengepal kuat.
"Tapi nii—" Naruto ingin mengeluh.
"Apa yang kamu khawatirkan huh? Lagian dia saudara kembarmu kan?" tanya Sasori dengan tatapan lembut miliknya yang membuat Naruto mendengus pelan lalu mengangguk patuh.
Sasuke pov
Jangan tanya bagaimana keadaanku sekarang. Jika aku tidak mati-matian menahan tinjuku aku pasti sudah menendang si rambut merah ini keluar dari gedung, menghancurkan setiap tulangnya dan membakarnya sampai jadi abu.
Siapa dia sampai harus sedekat ini dengan Naruto ku?
"Little bastard, lihat saja nanti brengsek!" batinku melihat Sasori memprovokasiku dengan menarik badan Naruto mendekat ke arahnya.
"Menjauhlah DOBE! Apa kamu benar-benar idiot?! Jangan salahkan aku kalau nii mu aku bunuh!" gerutuku dalam hati. Amarah sudah memuncak sampai ubun-ubun melihat Sasori yang makin sering skinship dan Naruto, si kecil tolol itu yang tidak peka dengan keadaan.
Normal pov
Entah apa hanya di benak Naruko atau tidak. Ia merasakan merinding hebat di bulu kuduknya.
"Ah, ini sudah mau diputar. Sasuke kun mau nonton juga?" tanya Naruko pada Sasuke yang wajahnya terlihat mengeras. Naruko dapat melihat emosi yang tertekan dalam wajah dingin Sasuke.
"Sasuke kun?" panggil Naruko lagi.
"Ck, ayo." Sasuke mengantri sedangkan Naruko membeli popcorn.
Sasori merasa puas dengan kejahilannya. Ia terkekeh dan hampir membuat tawanya membuncah.
"Nii, kamu ini kenapa?" tanya Naruto melihat wajah Sasori memerah menahan tawa.
"Tidak, ayo. Mereka sudah selesai." Sasori menggeret lengan Naruto dan menghampiri Naruko dan Sasuke yang kebetulan dapat tempat duduk yang sama dengan mereka.
Keempat orang itu masuk ke dalan bioskop dengan pengaturan paling ujung kanan Naruto, Sasori, Sasuke, dilanjutkan Naruko paling kiri.
Sasuke tidak puas! Duduk seperti ini akan membuat Sasori semakin gencar mendekati Naruto nya namun, film sudah diputar dan dia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menatap pasangan disebelahnya dengan teliti tanpa meninggalkan sudut terkecil manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO ONE LOVE ME [SASUNARU]
Fantasy[Part lengkap-Belum direvisi] Uzumaki Naruto terjatuh dalam lubang kesepian. Baginya bernafas adalah cara mengakhiri hidup, tidak ada yang mencintainya, walaupun hanya satu orang. Disclaimer: Masashi Kishimoto Attention!!! Memiliki konten BxB, Yaoi...