13

2.7K 314 11
                                    

"Nenek akan pulang." Ucap Tsunade setelah beberapa menit berada diruangan Minato.

"Apa aku boleh ikut nenek?" tanya Naruto berharap. Namun Tsunade menggeleng tegas.

"Kamu besok sekolah, akan jauh jaraknya kalau kamu menginap di rumah nenek. Dengar, kamu tidak perlu khawatir. Nenek ada disini dan menyayangi Naru, jadi Naru tidak boleh sedih lagi. Oke?" Naruto mengurucutkan bibirnya dan mengangguk pasrah.

Naruko duduk gelisah menunggu Sasuke datang, berkali-kali ia merapikan rambutnya. Jujur saja, walaupun belum genap satu minggu sejak terakhir mereka bertemu. Namun, Naruko sudah rindu saja dengan sosok tampan dingin itu. Apa yang dikatakan teman-temannya benar kalau Sasuke punya daya tarik yang kuat.

Naruko tersenyum hingga menyipit tatkala Sasuke datang dengan kaos putih polos dan outer kemeja berpola garis yang dibiarkan tidak terkancing dengan lengan ditekuk rapi. Rambut emonya sedikit basah namun tetap tidak mengurangi ketampanannya. Wajahnya tetap berpenampilan dingin dan matanya yang tajam menatap tak acuh. Namun daya tarik seperti ini memang memabukkan bagi wanita.

"Sasuke san," sapa Naruko dengan lembut. Sasuke hanya mengangguk dan duduk berhadapan dengannya. Setelah mereka memesan minuman. Sasuke segera bertanya.

"Oh, apa yang ingin kamu katakan?" tanya Sasuke. Naruko tertunduk dan wajahnya memerah. Ia memainkan kakinya dengan gelisah.

"Ano... Sa--Sasuke kun, boleh aku memanggilmu begitu?" tanya Naruko hampir berbisik, Sasuke mendengarnya agak kaget. Namun, mengangguk saja agar gadis ini cepat memberitau masalahnya.

"Ya, tidak masalah." Naruko mendongak dan menatap iris onyx Sasuke dengan riang, ia semakin yakin kalau Sasuke punya perhatian khusus dengannya.

"Begini Sasuke kun... Aku dan ayahku sepakat untuk memindahkanku di Konoha High School." Sasuke mengangkat alisnya.

"Hn, kenapa?"

"Anoo... Naruko juga tidak tau, ini keputusan ayah, tapi apa Sasuke kun keberatan?" tanya Naruko yang menatap Sasuke dengan wajah memelas.

"Ck, apa-apaan? Dia yang pindah kenapa aku harus keberatan?"

"Oh bukan, maksudku kamu pasti punya alasan kan?"

Naruko mengangguk perlahan. "Ano, aku rasa lebih efektif kalau sekolah disana dan tidak banyak memakan waktu dan jarak seperti sekolah ku sekarang ...."

"Tentu juga karena Sasuke kun ada disana." Tambah Naruko dalam hati. Percakapan mereka terputus dengan datangnya waiters yang mengirimkan minuman.

"Tidak masalah sebenarnya, tapi aku rasa kita harus membuat kesepakatan,"

"Kesempatan apa itu?" tanya Naruko yang menyesap minumannya.

"Yah, yang pertama. Jangan mencampur aduk kan masalah pertunangan ke sekolah. Anggap saja kamu tidak pernah mengenalku dan mari kita menjaga jarak."

"Ah, memang kenapa?" tanya Naruko mengernyit.

"Tidak ada alasan, aku bukan tipe pria yang mengumbar hubungan ke orang lain." Jawab Sasuke dengan nada dingin. Naruko tidak mau membantah Sasuke lebih jauh dan mengangguk saja.

"Itu saja, Sasuke kun?" Sasuke mengangguk dan kesepakatan dibuat.

Naruto bangun dengan jam biologisnya, ia tidur dengan memeluk boneka rubah sekarang. Matanya masih lengket tidak mau membuka. Namun ia memaksakan langkahnya untuk mengambil handuk. bersiap-siap ke sekolah setelah tidak masuk kemarin.

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang