Part 2 - Embarrassed

141 71 39
                                    

Setelah kencan gagal tadi, Sean memutuskan untuk menelepon si kampret itu.

"..."

"Kenapa?" Tanya seseorang di seberang sana. Suara seraknya terdengar seperti baru bangun tidur.

"Woi kampret, gue tunggu lo di restoran biasa. Kesini sekarang juga atau gua kupas lo sampe ke akar-akarnya." Sean berujar panjang lebar.

Sementara di sisi lain, si pendengar hanya bisa mendengus mendengar ancaman tidak masuk akalnya Sean.

"Lebay lo. Gue otw."

Tepat setelah itu, panggilan dimatikan sepihak olehnya.

***

Sean POV

Selagi menunggu si kampret datang, gue memilih nonton promo peralatan dapur lewat ponsel sambil makan kerupuk. Sampai tiba-tiba, munculah sesosok penampakan. Gak deng.

Maksud gue seorang laki-laki tampan yang gue yakini gak lebih tampan dari gue.

"Gimana kencannya tadi? Sukses?" Tanyanya memecah keheningan.

Dia Jevano alias Jeno, temen seperjombloan gue. Dia adalah si kampret yang nyaranin gue buat nyoba aplikasi kencan itu. Gue heran, padahal dia jomblo tapi sok-sokan nyuruh gue buat cari pacar. Katanya biar gak ngenes. Lah? Emang dia pikir dia sendiri gak ngenes apa.

"Sukses pala lo. Yang ada gagal total anjir." Gue udah gak bisa nahan kesel lagi. Ini udah ketiga kalinya gagal.

"Hah? Maksud lo gimana?" Tanya Jeno penasaran. Gue bisa lihat dia nahan ketawa. Sialan gue malu.

Flashback
Percobaan kencan pertama

Waktu itu untuk pertama kalinya gue nyoba 'KencanDuan'. Gue udah siap-siap ketemuan di taman sama si partner kencan. Gue memutuskan pakai pakaian yang formal biar keren gitu. Alih-alih dibilang keren yang ada dia malah bilang,

"Kamu kaku banget sih, malu tahu dilihatin orang kayak mau ke pesta aja." Ujar si cewek. Ekspresinya terlihat sedang menimbang-nimbang sesuatu.

Gue heran deh, orang kencan emang pakai pakaian kayak gimana sih?

Sebelum gue dapet jawabannya, cewek itu tiba-tiba bilang,

"Sorry, kita batalin aja ya kencannya. Bye." Cewek itu pergi gitu aja tanpa babibu. Meninggalkan gue yang cuma bisa geleng-geleng kepala lihat sikapnya. Dia gak tau aja gimana gue kalo udah kenal.

Dan yah kencan pertama gue berakhir gagal, ibarat mati sebelum berperang, belum juga memulai udah berakhir duluan. Nasib jomblo.

Percobaan kencan kedua

Setelah pengalaman buruk kencan sebelumnya, gue memutuskan untuk mencari cara terlihat keren saat berkencan di internet.

Seksi. Satu hal yang mampu bikin cewek klepek-klepek. Gue pun mempraktikkan definisi seksi bagi gue.

Ceklek. Gue mulai masuk ke dalam kedai kopi tempat janjian dengan si partner. Gue melihat sekeliling, mencari si cewek. Ternyata dia duduk di dekat jendela, sedang menyesap kopinya. Gue pun menghampirinya.

OSEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang