Part 23 - Know

27 13 22
                                    

Pagi-pagi betul, Erin sudah bersiap-siap di depan kaca, melihat penampilannya, cantik seperti biasa.

Erin mengerutkan dahinya. "Kenapa aku jadi memuji diri sendiri?"

Ini mengingatkannya pada Sean. Sudah lama gadis itu tidak mendengar ocehan Sean.

"Hei kuping, kau apa kabar? Aku merindukanmu."

.

.

.

Tepat pukul 8 pagi, Erin sudah berdiri di depan gerbangnya menunggu kedatangan Vero. Entahlah mereka mau kemana, Erin hanya mengikuti saja. Kalau dulu Erin versi bucin mengatakan, "Tidak masalah pergi kemana saja, selama itu bersama Vero dan tanpa gangguan dari tukang nguping yang menyebalkan." Tapi sekarang justru ia merindukan si tukang nguping menyebalkan itu.

Suara klakson mobil Vero, membuyarkan lamunan Erin, membuatnya sedikit tersentak. Tanpa basa-basi, gadis itu memasuki mobil. Selama perjalanan, Erin tidak banyak bicara, begitu pula dengan Vero. Mereka seperti hanyut dalam pikiran masing-masing. Erin memilih melihat ke luar jendela, sedangkan Vero memilih fokus menyetir, juga memikirkan kegundahannya.

***

Setelah 1 jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah taman bunga. Bukannya menikmati pemandangan, Erin justru sibuk mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

"Erin?" Panggil Vero.

"..."

Merasa tak diperhatikan, Vero pun mendekatkan dirinya pada Erin, hendak melihat ponselnya. "Kau sedang apa?"

"Tidak, tidak ada apa-apa." Erin tersenyum sambil mematikan layar ponselnya. Setelahnya gadis itu mulai berkeliling menikmati area taman bunga bersama Vero. Tak jarang, Erin meminta Vero untuk memotret dirinya dengan latar belakang bunga-bunga yang begitu cantik. Setidaknya untuk saat ini, Erin merasa tenang.

 Setidaknya untuk saat ini, Erin merasa tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dirasa cukup, mereka pun memutuskan untuk duduk di bangku taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dirasa cukup, mereka pun memutuskan untuk duduk di bangku taman.

"Rin," Vero membuka suara. "Aku ingin bicara sesuatu."

OSEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang