Part 12 - Ready

68 26 48
                                    

"Tunggu apa lagi, ayo kita mulai HBday 2020." Teriak Pak Arta yang menjadi pembawa acara kali ini. Umurnya boleh tua, tapi semangatnya patut diacungi jempol. Jiwa muda masih berkobar dalam dirinya.

"Kuping, bagaimanapun nanti, kau jangan mengacaukannya!" Bisik Erin.

Sean hanya menanggapinya dengan malas. "Hmm."

"Hei Sean, apa sebutan untuk timmu?" Celetuk Deo yang datang entah darimana.

"Entahlah. Mungkin Nano-Nano?" Jawab Sean ragu-ragu.

"Hah? Nano-Nano? Seperti nama permen." Pikir Deo.

"Yah. Erina dan Seano, jadi Nano-Nano." Nama yang cukup masuk akal bagi Sean.

"Oh begitu." Gumam Deo. Iyain aja biar cepet:v

***

"Ini dia lomba lari berpasangan. Kepada para peserta, silakan bersiap-siap." Ujar Pak Arta penuh semangat.

Dalam lomba ini, salah satu kaki peserta akan diikat dengan salah satu kaki pasangannya.

Paham gak? Paham-pahamin aja ya wkwk. Skip.

Tidak semua karyawan mengikuti lomba ini. Beberapa memilih menjadi supporter. Para supporter didominasi oleh orang-orang berumur. Tentu saja, para orang tua berumur menghindari lomba-lomba yang membutuhkan energi, seperti berlari:v

"Nih!" Erin menyodorkan air mineral pada Sean.

Lelaki itu tanpa ragu mengambil air tersebut. Pikirnya, tidak mungkin Erin ingin meracuninya. Sebab, meracuni Sean sama dengan menghancurkan tim. Mereka kan satu tim.

Sementara kaki kanannya diikat dengan kaki kiri Sean, Erin sibuk menatap tajam ke arah lelaki itu.

Apa aku bisa kompak dengannya?

Sebuah pertanyaan muncul dibenaknya. Sebelum gadis itu terlarut lebih dalam dengan pikirannya, seruan Pak Arta terlebih dahulu menyadarkannya.

"Para peserta harap bersiap-siap di garis start." Pak Arta memberi arahan. "Semua sudah siap? Ready 3, 2, 1 go!"

Prittttt. Suara peluit menandakan lomba telah dimulai. Semua peserta tak terkecuali tim Nano-Nano, berlari sekuat tenaga.

"Heh kuping, kenapa kau lambat sekali hah?!" Hardik Erin di sela-sela perlombaan. "Percuma kakimu panjang, tapi langkahmu pendek begitu."

"Heh, aku hanya menyamakan langkah kakimu yang pendek itu. Kalau langkah kita tidak sama, kita akan jatuh, bodoh." Sean balas memaki.

"Ap-apa?! Berani-beraninya kau!" Erin kehabisan kata untuk mengumpat.

Sepertinya diantara para peserta, hanya merekalah yang sibuk saling hina-menghina di tengah perlombaan.

Tampaknya saling menghina adalah sumber kekompakan mereka. Terbukti langkah mereka semakin cepat, mengalahkan peserta yang lainnya.

Yak, sepertinya kita akan mendapat pemenangnya. Sedikit lagi. Sedikit lagi. Yakkkkk gooolll!

Eh salah server:v
Skip.

"Selamat untuk Tim Nano-Nano!" Ujar Pak Arta penuh antusias.

"Yeayyy, kita menang." Teriak Erin dan Sean kegirangan. Tanpa sadar mereka saling berpelukan bahagia.

Sedetik kemudian...

"Ewhhh, najis banget. Modus ya, kau memelukku." Erin mengibaskan tangannya, berlagak seperti membersihkan tubuhnya dari kuman.

OSEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang