PART 4

4.1K 440 14
                                    

Hallo hallo hallo

Terimkasih banyak yaa yg udah setia baca cerita ku

Cerita kali ini emang rada-rada bikin kesel setengah mati

Tapi semoga kalian tetep mau baca yak

😂

******************************************************************

Angkasa Pov

Saat ini aku dan Ara sedang berjalan-jalan disalah satu Mall di kota Jakarta. Sejak Ara kembali tinggal bersama ku di Jakarta, kami berdua selalu meluangkan waktu untuk menghabiskan akhir pekan bersama.

Biasanya ketika aku sedang bekerja Ara akan memilih untuk tinggal dirumah Oma dan Opanya dan saat akhir pekan seperti sekarang ini, Ara akan tinggal bersama ku di apartemen.

Sudah hampi 3 bulan ini Ara tinggal di Jakarta. Sebelumnya ia tinggal bersama keluarga ibunya di Yogya. Ya, hanya dengan keluarga ibunya.

Aku dan ibu Ara sudah bercerai sejak Ara berusia 5 tahun. Saat itu hak asuh Ara jatuh ketangan ibunya dan sejak saat itu Ara pindah ke Yogya dan tinggal bersama eyang kakung serta eyang putrinya.

Hanya dengan eyangnya saja. Sedangkan ibunya sendiri lebih memilih tinggal di Jakarta karna meneruskan karirnya sebagai seorang artis dan model yang sempat terhambat karna harus mengurus Ara.

"Papa, Ara mau makan boleh nggak?" Tanya Ara.

Pertanyaan dari Ara membuyarkan lamunan ku. Hmmm. Anak ku ini sepertinya masih canggung terhadap ku. Ia akan selalu meminta izin jika menginginkan sesuatu.

"Sejak kapan Papa ngelarang kamu buat makan?" Tanya ku sambil tersenyum.

"Yaudah, Ara mau makan dimana?" Tanya ku.

"Ara gak tau. Papa aja yang pilih tempatnya," kata Ara sambil memperhatikan sekeliling kami.

"Kita makan disana aja kalau gitu ya Ra" kata ku sambil menggandeng Ara berjalan mendekat kesalah satu tempat makan yang ada di Mall ini.

Kami sudah memasuki restoran yang aku pilih tadi, saat ini kami sedang mencari tempat duduk yang kosong disini.

"Mas Angkasa" tiba-tiba ku dengar seseorang memanggil nama ku.

Aku langsung mencari ke arah sumber suara dan ternyata ada Pelangi disini. Aku dan Ara berjalan mendekati mejanya, Pelangi pun berdiri dari duduknya dan sedikit mendekat kearah kami.

"Loh, lagi disini juga?" Tanya ku.

Pelangi mengangguk dan memberikan senyum pada kami, lalu tiba-tiba Ara mendekat dan memberikan salam padanya.

Aku tau meskipun Ara hanya diasuh oleh eyangnya, tapi dia benar-benar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan sopan santun. Setelah mencium tangan Pelangi, dia mengusap kepala putri ku ini dan memberikan senyum padanya.

"Iya Mas" jawab Pelangi.

"Sendiri Ngi?" Tanya ku lagi.

Pelangi sepertinya merasa nada dan tutur kata ku sedikit berbeda kali ini. Iya memandang ku dengan tatapan bingung.

Aku terbiasa tegas dan ketus jika sedang berada dikantor. Ga jarang juga aku mengeluarkan kata-kata kasar jika apa yang aku harapkan ternyata tidak di pahami oleh tim ku.

Tapi saat aku bersama Ara, aku selalu berusaha untuk bersikap dan bertutur kata sesopan mungkin. Aku hanya ga mau kalau Ara meniru hal yang ga baik dari diri ku.

Tiba-tiba seseorang menghampiri kami dan berdiri disamping Pelangi sambil menatapku dengan tatapan yang ga bersahabat.

"Pantes ya lo maksa banget pengen makan disini. Janjian sama laki-laki lain ternyata." Kata orang tersebut sambil memandang Pelangi dan aku secara bergantian.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang