PART 30

8.2K 478 49
                                    

Cek cek cek

Posting jam sgini ada yg baca ga ya?

Kalian ada acara apa weekend ini?

Yg ga ada acara nih ditemenin sama ceritanya Mas Angkasa dan Pelangi

Selamat membaca!

Smoga weekendnya menyenangkan yaa

🤗

**********************************************************************
Pelangi Pov

"Kok ke Bandung ga ngabarin dulu?" Kata ku yang baru saja memasuki mobil ku dan duduk di sebelah Mas Angkasa yang sudah mulai melajukan mobil.

Mas Angkasa ga membawa mobil ke Bandung. Tadi dia bersama keluarganya menggunakan mobil milik Pak Rama.

Ayah, Ibu, Delisa dan Ara memilih menggunakan mobil ayah sendiri. Sedangkan Pak rama dan keluarganya menggunakan mobil pribadi beliau.

Mas Angkasa hanya tersenyum sambil sesekali tangannya bergerak mengusap rambut ku. Saat mobil ku berhenti di salah satu lampu merah, Mas Angkasa memperhatikan penampilan ku sambil sesekali tersenyum.

Tadi Mas Angkasa meberikan paper bag berisi dress yang sedang ku pakai. Saat ini aku menggunakan dress chiffon berwarna dasar hitam. Dress yang panjangnya hanya sebatas lutut ini memiliki motif bergambar bintang-bintang kecil berwarna emas.

Mas Angkasa sendiri menggunakan kemeja hitam yang di padukan dengan celana chino berwarna kakhi, benar-benar terlihat sangat serasi dengan pakaian yang sedang ku gunakan. Kami berdua juga sama-sama menggunakan sneakers berwarna putih.

"Kita mau makan malam dimana sih Mas?" Tanya ku.

Mas Angkasa melirik ke arah ku sebentar dan kembali fokus menatap ke arah jalan.

"Katanya sih Papah udah reservasi di Trans Luxery" jawab Mas Angkasa.

Aku hanya menganggukan kepala dan sesekali memandang ke arah jalan yang sangat padat.

"Tadi abis dari undangan?" Tanya ku lagi.

Mas Angkasa menggelengkan kepalanya sambil tetep fokus mengendarai mobil ku.

"Kok tumben pake baju rapih begini?" Tanya ku sambil memperhatikan penampilan Mas Angkasa.

Selama aku mengenal Mas Angkasa, dia jarang terlihat menggunakan pakaian seperti sekarang. Dia lebih sering menggunakan polo shirt atau tshirt atau bahkan hoodie. Sedangkan di kantor, kami lebih sering menggunakan seragam kantor.

Mas Angkasa hanya tertawa sambil sesekali tangannya menepuk pahanya.

"Tadi juga yang lain penampilannya rapih banget. Makanya ku kira habis pulang dari undangan" kata ku

Tawa Mas Angkasa malah semakin pecah.

"Eh ngomong-ngomong sejak kapan kamu panggil Pak Hidayat Ayah?" Tanya Mas Angkasa.

"Di protes Delisa tadi" jawab ku sambil tertawa.

"Kok bisa?" Tanya Mas Angkasa.

"Ayah sama Ibu kayanya belum cerita semuanya sama Delisa, yang Delisa tau aku ini kakaknya. Otomatis aku juga anak Ayah dan Ibu" jawab ku.

"Hmm kayanya aku juga harus mulai manggil Bu Liana dan Pak Hidayat Ayah dan Ibu" kata Mas Angkasa sambil tersenyum.

"Mas pernah ke bayang ga gimana rasanya punya pacar yang ibunya cuman beda 5 tahun sama Mas?" Tanya ku sambil menahan tawa.

Mas Angkasa hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Tangannya sesekali menggaruk pelipisnya yang ku tahu itu pasti sebenarnya ga gatal.

"Kamu pernah kebayang ga punya suami yang usianya cuman beda 5 tahun sama Ibu mu Ngi?" Tanya Mas Angkasa sambil menaikan sebelah alisnya.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang