Angkasa Pov
Saat ini aku dan Pelangi sedang berjalan ke arah ruang rawat Eleena. Pelangi sejak tadi lebih banyak diam. Aku menariknya untuk lebih dekat dengan ku, lalu merangkul pinggangnya
Ketika aku membuka pintu ruang rawat Eleena, Bapak dan Ibu Eleena sedang melihat ke arah ku dan mereka langsung tersenyum.
"Assalammualaikum" kata ku sambil merangkul Pelangi.
"Waalaikumsalam" jawab Bapak dan Ibu Eleen.
Tiba-tiba senyum yang tadinya menghiasi wajah mereka menghilang saat melihat Pelangi di samping ku. Aku bergerak mendekat ke arah mereka dan mencium punggung tangan orang tua Eleena bergantian.
"Ini saya bawa ketoprak kesukaan Bapak sama Ibu" kata ku sambil menyerahkan bungkusan pelastik ketangan Ibu.
"Wah makasih banyak Angkasa. Masih inget aja makanan kesukaan kita" kata Ibu sambil mengusap punggung ku.
Aku menanggapi pernyataan Ibu hanya dengan senyuman.
"Kenalkan Pak Bu, ini Pelangi. Pacar saya" kata ku sambil kembali merangkul pundak Pelangi.
Pelangi mendekat ke arah mereka dan mencium punggung tangan kedua orang tua Eleena.
"Mbak El, gimana sekarang? Ada yang masih terasa sakit?" Tanya Pelangi ke Eleena.
"Udah enakan ko Ngi. Besok pagi juga udah dizinin pulang" Jawab Eleena sambil tersenyum.
"Alhamdulillah" kata Pelangi sambil membalas senyum Eleena.
"Papah! Tante Angi" Teriak Ara yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Ara sedikit berlari mendekat ke arah kami. Lalu dia bergerak memeluk ku. Aku tersenyum sambil mengusap rambutnya secara perlahan.
Tangan kanan ku menggendong Ara dan Tangan kiri ku merangkul pundak Pelangi. Kami berjalan ke salah satu sofa yang ada diruangan ini. Aku tahu saat ini Eleena dan kedua orang tuanya sedang menatap ke arah ku.
"Gimana kabarnya Pak Bu?" Tanya ku yang sudah duduk dan sambil memangku Ara.
"Alhamdulillah bik, orang tua mu gimana kabarnya Nak?" Tanya Bapak.
"Baik Pak. Papah sama Mama rencananya nanti sore mau menjenguk Eleena" kata ku sambil menatap ke arah Eleena sekilas.
"Oalah, ndak usah. Nanti malah merepotkan orang tua mu Nak" kata Ibu sambil berusaha tersenyum.
"Ga kok bu. Sekalian nanti mau bawain bajunya Ara. Ara mau nginep sama Eyang kan?" Tanya ku sambil menatap Ara.
Ara tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Papa, Ara mau beli minum" kata Ara sambil turun dari pangkuan ku.
"Oh yaudah ayok" kata ku sambil berdiri.
Namun Pelangi menahan lengan ku.
"Aku aja yang anter Mas" kata Pelangi sambil berdiri dari duduknya.
"Ara mau di temenin siapa?" Tanya ku.
"Sama Papah sama Tante Angi" jawab Ara sambil tertawa.
"Aku aja yang anter ya Ra. Papah kan lagi ngobrol sama Eyang" kata Pelangi sambil mengusap rambut Ara.
"Yaudah Tante Angi aja yang anter" kata Ara sambil menggandeng tangan Pelangi.
Aku tersenyum dan langsung mengeluarkan dompet dari saku celana ku.
"Ngi, ini" kata ku sambil menyerahkan dompet ku ke arah Pelangi.
"Ga usah. Kan ada aku Mas" kata Pelangi sambil mendorong dompet ku menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Untuk Pelangi
Lãng mạnPelangi Arkadewi Hanafi sedang berusaha untuk "mengembalikan" sosok Narendra Lesmana seperti dulu, sebelum mimpi buruk mendatangi kehidupan Narendra. Angi berusaha bertahan dan menghadapi segala perlakuan kasar Narendra, karna ia yakin Narendranya y...