PART 25

4.6K 471 21
                                    

Angkasa Pov

Hari ini adalah hari ke 3 setelah kepulangan ku dari Yogya. Selama 3 hari ini aku ga mendapatkan kabar apapun dari Pelangi. Dia ga pernah mau mengangkat telpn atau membalas pesan singkat dari ku.

Setelah kejadian Ara yang memintanya untuk jangan dekat-dekat dengan ku, Pelangi benar-benar mengabulkan permintaan putri kecil ku ini. Dia benar-benar langsung menjaga jarak dengan ku.

Bahkan saat aku dan Ara akan pulang lebih dulu ke Jakarta, Pelangi sama sekali ga menampakan dirinya. Ketika aku menghampiri ke kamar hotelnya pun, Pelangi ga mau membukakan pintu kamarnya untuk ku.

Flash back on

"Tante" Ara yang sejak tadi pagi menghindari untuk mengobrol dengan Pelang, akhirnya sudah mulai mau berbicara dengan Pelangi lagi.

"Ya sayang" jawab Pelangi dengan cepat.

Aku dan Eleena hanya memperhatikan interaksi Ara dan Pelangi.

"Boleh Ara minta tolong?" Tanya Ara sambil menghadap ke arah Pelangi.

"Mau minta tolong apa Ra?" Tanya Pelangi sambil berusaha tersenyum ke arah Ara.

"Tante jangan deket-deket sama Papah ya" kata Ara yang ternyata sudah kembali menangis.

Ara yang sejak tadi duduk di pangkuan ku kembali menangis. Putri kecil ku ini bergerak untuk memeluk ku lagi. Sedangkan Pelangi yang duduk dihadapan ku ini, matanya sudah dipenuhu oleh air mata yang siap turun kapan saja.

Eleena yang sejak tadi berada diruangan yang sama dengan kami pun hanya menatap Pelangi dan Ara dalam diam.

"Kok Ara ngomong gitu?" Tanya ku sambil berusaha menenangkan Ara.

"Ara ga mau Tante Angi terlalu dekat sama Papah... hiks" jawab Ara masih sambil menangis.

"Kenapa nak?" Tanya ku sambil mengusap punggung Ara.

Putri ku ini malah semakin kencang menangis. Pelangi yang sejak tadi ga mengeluarkan suara, sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Ara, sini sayang sama Mama dulu yuk" Kata Eleena berusaha meraih Ara ke dalam pelukannya.

Tangan Ara semakin erat memeluk ku. Aku memandang ke arah Eleena dan menggelengkan kepala ku, untuk memberi tanda jangan memaksa Ara.

Eleena kembali duduk di tempatnya.

"Ra..." Pelangi memanggil Ara dengan suara sedikit bergetar.

Ara yang sedang memeluk ku seketika melepaskan pelukannya dan menghadap ke arah Pelangi lagi.

"Aku janji ga akan deket-deket sama Papa Ara lagi" kata Pelangi.

Aku langsung menatap tajam ke arahnya.

"Tapi Ara janji ya, ga boleh kaya gini lagi. Kasian Papa sama Mama Ara. Mereka pasti sedih liat Ara yang seperti ini" kata Pelangi sambil berusaha tersenyum.

Ara hanya menundukkan kepalanya dan menggenggam tangan ku dengan erat.

"Boleh aku minta 1 permintaan Ra?" Tanya Pelangi sambil berusaha menghapus air matanya.

Ara buru-buru menganggukkan kepalanya.

"Aku mau peluk Ara boleh ya" kata Pelangi sambil berusaha untuk tetap tersenyum.

Tiba-tiba Ara bergerak turun dari pangkuan ku. Dia berjalan mendekat ke arah Pelangi dan langsung memeluk Pelangi dengan erat.

Pemandangan di depan ku ini benar-benar membuat ku ga nyaman. Rasanya aku ingin menarik Pelangi dan Ara secepatnya kedalam pelukan ku.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang