Pelangi Pov
Mobil Mas Angkasa sudah memasuki halaman rumah milik Pak Rama dan saat ini dia sedang memarkirkan mobilnya di garasi rumah ini.
Sejujurnya aku ga yakin untuk ikuti saran dari Mas Angkasa tadi. Tapi aku lebih ga yakin lagi saat harus pulang ke apartemen sendirian. Karna ada kemungkinan hal yang jauh lebih buruk akan terjadi pada ku. Aku takut, Rendra akan mendatangi ku dan menyerang ku lagi disana.
"Turun yuk Ngi" kata Mas Angkasa sambil membuka pintu mobil disebelahnya.
"Oh okay Mas" jawab ku.
Aku buru-buru membuka pintu dan mengikuti langkah Mas Angkasa yang masuk kedalam rumah milik orang tuanya. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku memasuki rumah mewah ini, tapi ga tau kenapa kali ini rasanya aku sedikit gugup.
"Papah" aku melihat Ara sedikit berlari untuk menghampiri Mas Angkasa dan langsung mencium punggung tangan Papahnya itu.
"Hei. Udah makan?" Tanya Mas Angkasa sambil memeluk Ara.
"Belum, kan nunggu Papah pulang dulu. Eh ada Tante Pelangi" kata Ara sambil tersenyum ke arah ku.
Aku mendekat ke arah Ara dan mengusap kepalanya.
"Selamat malam Ara" sapa ku.
"Malam Tante" kata Ara sambil mencium punggung tangan ku.
"Tante, ko bibirnya berdarah?" Tanya Ara yang sedang memperhatikan wajah ku.
"Oh ini tadi aku ga sengaja kepentok meja di kantor" jawab ku sambil tersenyum.
"Sini tante, ayok ikut Ara masuk kedalam. Kita obatin dulu lukanya" kata Ara sambil menarik ku untuk masuk ke arah ruang keluarga.
"Eh ada Angi" sapa Bu Hapsari yang baru aja akan duduk disalah satu sofa yang ada di ruang keluarga ini.
"Malam Bu" sapa ku sambil tersenyum dan menganggukan kepala.
"Oma, Tante Angi bibirnya luka. Sampai berdarah kaya gini" kata Ara sambil berusaha menghadapkan tubuh ku ke arah bu Hapsari.
"Loh kenapa Ngi?" Tanya Bu Hapsari.
"Assalammualaikum Mah" sapa Mas Angkasa yang baru memasuki ruang keluarga.
Mas Angkasa memeluk bu Hapsari dan memberikan kecupan di pipi perempuan cantik ini.
"Walaikumsalam. Ko telat Sa?" Tanya Bu Hapsari sambil mengusap punggung Mas Angkasa.
"Ada kerjaan dulu Ma" jawab Mas Angkasa.
"Itu bibir Pelangi sampe berdarah gitu bukan kerjaan kamu kan?" Tanya Bu Hapsari yang anehnya malah membuat Mas Angkasa salah tingkah.
"Enggak ko bu, tadi saya ceroboh sampe ga sengaja kepentok ujung meja" jawab ku.
"Lain kali lebih hati-hati Ngi" kata Bu Hapsari sambil mendekat ke arah ku.
"Coba saya liat dulu" kata Bu Hapsari sambil memegang wajah ku.
Tiba-tiba aku merasakan udara di sekitar ku berkurang. Pengelihatan ku sedikit buram saat ini. Aku buru-buru mengerjapkan mata ku, agar pengelihatan ku kembali jelas.
"Nanti kita obatin ya Ngi" kata Bu Hapsari sambil mengusap punggung ku.
Aku hanya menganggukan kepala.
"Apa kabar Angi?" Tanya Pak Rama yang baru bergabung diruang keluarga.
"Eh selamat malam Pak" sapa ku sambil menganggukan kepala.
"Duduk dulu Ngi" kata Mas Angkasa sambil mendorong ku perlahan untuk duduk disalah satu sofa yang ada di ruang ini dan Mas Angkasa juga ikut duduk di sebelah ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Untuk Pelangi
RomancePelangi Arkadewi Hanafi sedang berusaha untuk "mengembalikan" sosok Narendra Lesmana seperti dulu, sebelum mimpi buruk mendatangi kehidupan Narendra. Angi berusaha bertahan dan menghadapi segala perlakuan kasar Narendra, karna ia yakin Narendranya y...