PART 9

4.3K 466 14
                                    

Angkasa Pov

Siang ini kami sudah berada di bandara, karna beberapa jam lagi kami akan kembali ke Jakarta. Beberapa tim ku sedang berkumpul dan membereskan barang-barang yang masih belum di packing dengan baik.

Aku sendiri sedang berusaha mengeluarkan tiket pesawat yang berada di dalam ransel ku. Agar nanti bisa jauh lebih mudah saat harus melakukan pengecekan tiket.

Ransel ku yang cukup penuh membuat ku sedikit kesulitan untuk menutupnya. Akhirnya aku menggigit tiket ku, agar kedua tangan ku bisa dengan leluasa menutup sleting ransel ini.

Tiba-tiba seseorang menarik tiket pesawat ku. Aku langsung melihat ke arah pelakunya, ternyata orang tersebut adalah Pelangi. Dia hanya tersenyum sambil memasukan tiket pesawat ku ke dalam tas kecil yang ia bawa.

"Thank you" kata ku sambil tersenyum ke arahnya.

"Aku mau beli minum, Mas mau nitip sesuatu?" Tanya Pelangi dengan suara yang cukup pelan.

"Bareng aja Ngi. Mas mau beli minum juga" kata ku dan langsung menggendong ransel ku kembali.

"Radit, bilang sama Bagas saya sama Angi mau cari sesuatu dulu" kata ku pada Radit yang sedari tadi sedang duduk dihadapan ku.

"Oh siap Mas. Mas Bagas katanya juga lagi beli makanan dulu" jawab Radit.

Aku dan Pelangi berjalan kesalah satu tempat yang menjual berbagai macam minuman yang terdapat di bandara ini. Saat sudah berjalan cukup jauh dari tim ku, aku menarik tangan Pelangi dan menggenggamnya.

Pelangi panik, ia langsung melihat kesekelilingnya. Beberapa kali Pelangi melihat ke arah belakang. Untuk memastikan tim kami ga ada yang melihat adegan ini.

"Mas, nanti ada yang liat" kata Pelangi sambil berusah menarik tangannya.

Aku hanya tersenyum dan tetap menggenggam tangan Pelangi. Rasanya sekarang aku cukup lega karna sudah menceritakan pengalaman buruk ku dalam berumah tangga ke Pelangi. Sejak kemarin sore, hubungan kami semakin membaik. Aku hanya berharap sampai Jakarta nanti Rendra tidak mengusik kehidupan Pelangi lagi.

"Mas Hp Mas bunyi" kata Pelangi.

"Bentar ya Ngi, Ara telpon ini" kata ku sambil mengangkat telpon dari putri kecil ku.

"Ya sayang" jawab ku.

"Papah jam berapa sampai rumah Omah?" Tanya Ara

"Kemungkinam malem sayang" jawab ku.

"Kok lama banget?" Tanya Ara.

"Pesawatnya ga langsung terbang ke Jakarta. Papah harus transit dulu di bandara lain" jawab ku.

"Papah sama Tante Angi?" Tanya Ara.

Aku melirik ke arah Pelangi yang saat ini sedang memilih beberapa minuman.

"Iya Ara" jawab ku.

"Ara mau bicara sama Tante Pelangi" kata Ara.

Aku menyerahkan hp ku ke tangan Pelangi.

"Ara mau ngomong sama kamu" kata ku.

Pelangi hanya mengerutkan keningnya lalu mendekatkan hp ku ketelinganya.

"Hallo Ara" kata Pelangi sambil tersenyum.

"Iya ini aku Pelangi" katanya lagi.

"Iya ini aku dan Papah mu udah di bandara" kata pelangi sambil menatap ke arah ku.

"Oh okay. Nanti aku pastiin Papah mu langsung pulang ke rumah Omah ya" kata Pelangi lagi.

"Okay. Sampai jumpa Ara" lalu Pelangi menutup panggilan telponnya dan langsung menyerahkan hp ku kembali.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang