PART 6

4.4K 477 29
                                    

Pelangi Pov

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 2 pagi. Aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Rencananya pagi ini aku dan Mas Angkasa akan pergi ke Alor. Mas Angkasa bilang dia dan supirnya akan menjemput ku dulu ke sini, baru setelahnya kita akan pergi ke bandara bersama-sama.

Sudah 4 hari terakhir ini aku menghindar dari Rendra. Sejak kejadian Rendra mencekik ku di basement kantor, aku benar-benar berusaha sebisa mungkin untuk ga berhubungan dengannya.

Semua panggilannya aku abaikan. 4 hari ini juga Narendra ga berani mendatangi ku ke apartemen. Karena setiap hari aku selalu pergi dan pulang dari kantor bersama Mas Angkasa. Mas Angkasa benar-benar banyak membantu ku.

Setelah memastikan semua barang ku sudah siap dan ga ada yang tertinggal, aku langsung menggendong tas carrier ku untuk segera turun ke Lobby. Saat aku akan memasuki lift, tiba-tiba Mas Angkasa  menelpon ku.

"Ngi, saya udah di Lobby" kata Mas Angkasa.

"Oh siap Mas. Saya ini udah di depan lift. Ini mau jalan ke Lobby" jawab ku.

"Okay" kata Mas Angkasa yang langsung mematikan sambungan telponnya.

Setelah keluar dari lift, aku langsung melihat mobil Mas Angkasa sudah berada di dekat pintu Lobby. Aku berjalan lebih cepat untuk mendekat ke arah mobilnya. Saat langkah ku sudah semakin dekat dengan mobil Mas Angkasa, tiba-tiba pintu penumpang terbuka dan Mas Angkasa keluar dari sana untuk menghampiri ku.

Penampilan Mas Angkasa pagi ini sedikit berbeda dengan penampilannya sehari-hari di kantor. Hari ini Mas Angkasa memakai jaket berwarna hitam dan celana jeans panjang yang warnanya senada dengan hoodie yang iya kenakan.

Setelah berada cukup dekat dengan ku, Mas Angkasa mengambil alih tas carrier ku. Dia berjalan ke arah belakang mobilnya dan aku mengikuti langkahnya untuk berjalan di belakang Mas Angkasa. Lalu dia membuka pintu bagasi mobil, dan memasukan tas carrier ku kedalam sana.

Aku melihat ada perlengkapan diving di sana dan ada tas carrier yang besarnya hampir sama dengan milik ku tadi. Setelah menutup pintu bagasi mobilnya, Mas Angkasa berjalan ke arah pintu penumpang dan membuka pintu mobilnya.

"Masuk Ngi" kata Mas Angkasa.

Saat aku akan berjalan melewati Mas Angkasa, dia menahan lengan ku.

"Duduk di belakang aja. Di depan ada ransel saya" kata Mas Angkasa.

"Oh iya Mas" jawab ku.

Lalu Mas Angkasa mempersilahkan ku untuk masuk lebih dulu kedalam mobil. Setelah aku duduk dengan nyaman, Mas Angkasa lalu menyusul masuk kedalam mobil dan duduk disebelah ku.

Hari ini kami hanya pergi berdua ke Alor. Mas Bagas dan timnya sudah berangkat kemarin pagi. Ternyata kemarin pagi ada pekerjaan yang ga bisa Mas Angkasa dan aku tinggalkan, akhirnya kami memutuskan untuk menyusul hari ini.

"Langsung bandara aja kan Mas?" Tanya Bang Ucup, yang hari ini bertugas mengantarkan kami ke bandara.

"Iya Bang" jawab Mas Angkasa.

"Kalau ngantuk tidur aja Ngi" kata Mas Angkasa yang kali ini sedang sibuk dengan ipadnya.

"Iya Mas" kata ku sambil berusaha menyandarkan punggung ke kursi mobil.

Saat aku akan menggeser posisi duduk ku, ternyata aku ga sengaja memegang tangan milik Mas Angkasa yang berada tepat di sebelah ku.

"Eh sorry Mas" kata ku.

Mas Angkasa kembali menarik tangan ku dan menggenggamnya.

"Ngi, tangan mu dingin banget" kata Mas Angkasa sambil mungusap tangan ku.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang