PART 17

4.4K 453 20
                                    

Pelangi Pov

"Tante, Ara mau lagi roti bakarnya" kata Ara sambil berjalan mendekat ke arah ku.

Aku tersenyum dan menyuapkan 1 potong roti bakar yang ku buat sendiri ke dalam mulut Ara.

"Makasih tante" kata Ara sambil berlari kembali ke arah Mentari lagi.

Saat ini, aku dan Mas Angkasa sudah berada di rumah Pak Rama. Kami berdua sudah sampai di rumah ini sejak jam 8 pagi. Terlalu pagi bukan, untuk bertamu ke rumah seseorang.

Bu Hapsari benar-benar tersenyum senang saat melihat aku dan Mas Angkasa memasuki rumahnya. Bahkan ia sudah menyiapkan sarapan bersama, berbagai macam makanan sudah ia siapkan untuk kami.

Aku juga membawakan makanan untuk kami makan, roti bakar ovomaltine. Mas Angkasa bilang kalau Ara sangat suka ovomaltine dan benar saja roti bakar ku ini sekarang hanya tersisa beberapa potong lagi.

Setelah menikmati sarapan pagi bersama, saat ini kami sedang duduk di ruang keluarga milik orang tua Mas Angkasa. Ara sedari tadi asik bermain di tamam belakang bersama Mentari. Sesekali dia akan berlari masuk kedalam untuk meminta roti bakar buatan ku dan setelahnya akan kembali bermain dengan Mentari.

"Angkasa bikin kamu repot ga Ngi?" Tanya Pak Rama yang sedang duduk bersebelahan dengan Bu Hapsari.

"Engga kok Pak" jawab ku sambil tersenyum.

"Jadi sebenernya kalian tuh pacaran sejak kapan sih? Kita ga pernah bahas ini tuh karna nunggu kalian cerita sendiri, tapi kita cuekin gini, kaliannya malah ikut cuek" kata Bu Hapsari sambil memandang ku dan Mas Angkasa bergantian.

"Mah, Angkasa sama Angi tuh bukan ABG lagi. Rasanya udah ga pantes aja kita dibilang pacaran" kata Mas Angkasa.

"Kamu yang udah ga ABG lagi Sa, kalau Pelangi masih pantes dibilang ABG" Kata Pak Rama sambil tertawa.

Mas Angkasa yang duduk disebalh ku hanya mendengus sambil mengerlingkan matanya. Aku yang berada di sebelahnya hanya menunduk dan menahan tawa.

"Ara pernah bilang kalau kalian pacaran, bahkan dia sampai cerita sama Laras kalau Angi tuh pacar mu" kata Bu Hapsari sambil tersenyum.

Aku kembali menundukan kepala karna ga tau harus cerita dari mana dan jujur aku pun takut kalau Bu Hapsari dan Pak Rama ga menyukai hubungan aku dan Mas Angkasa.

"Mah, Angkasa dan Pelangi sedang berusaha mengenal lebih dekat satu sama lain." Kata Mas Angkasa.

"Bahasa sederhananya itu pacaran Mas" kata Mentari sambil duduk di samping Bu Hapsari.

"Hubungan kami ga sesederhana itu" kata Mas Angkasa sambil menatap ke arah keluarganya

Akhirnya Mas Angkasa pun menceritakan kejadian saat pertama kali dia melihat ku yang disiram air oleh Narendra. Dia menceritakan semuanya, semua penyerangan yang pernah Narendra lakukan terhadap ku.

Tapi akhirnya Mas Angkasa pun menceritakan kalau aku dan Narendra sudah saling memaafkan. Kami bahkan menjadi berteman baik sekarang.

Mas Angkasa juga menceritakan kondisi keluarga ku. Walaupun aku yakin, Pak Rama sebenarnya pasti sudah tahu kondisi keluarga ku seperti apa. Tapi sepertinya Bu Hapsari belum mengetahuinya.

Aku benar-benar harus berterimakasih sama Mas Angkasa. Aku yang ga pernah pandai bercerita dengan orang lain, merasa banyak terbantu karna Mas Angkasa mau menceritalan semuanya ke orang tua dan adiknya.

Aku ga bisa membaca ekpresi apa yang Pak Rama dam Bu Hapsari berikan saat ini. Mereka berdua hanya memandang aku dan Mas Angkasa dalam diam. Belum ada kata-kata apapun yang keluar dari mulut mereka berdua.

Dunia Untuk PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang