Pelangi Pov
Sudah hampir 1 bulan Rendra menghilang. Sejak kejadian dia yang menyerang ku di apartemen, ga pernah lagi ada teror telpn atau pun pesan singkat dari Narendra. Dia bahkan ga pernah berusaha menemuiku di apartemen.
Ada rasa lega sekaligus cemas. Cemas karna aku takut Narendra akan melakukan hal yang lebih buruk dari apa yang terakhir dia lakukan. Aku takut kalau Rendra masih merencanakan sesuatu untuk ku.
Selama satu bulan ini Mas Angkasa juga lebih sering bersama ku. Awalnya dia ga mengizinkan ku untuk kembali ke apartemen, karna takut Narendra datang mendatangi ku lagi.
Mas Angkasa bahkan menawarkan ku untuk sementara tinggal di apartemen miliknya dan sebagai gantinya dia akan pindah ke rumah keluarganya.
Tapi tentu aku ga menerima pertolongan dari Mas Angkasa itu. Aku ga mau semakin merepotkan orang lain. Setidaknya sekarang aku harus terbiasa menjaga diriku sendiri.
Walaupun Mas Angkasa sudah menawarkan diri akan selalu menjaga ku, tapi aku ga mau terlena dengan semuanya. Karna kita ga tahu apa yang akan terjadi di depan sana nanti.
Aku takut terjadi sesuatu diluar dugaan ku saat sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Mas Angkasa. Aku ga mau merasa ditinggalkan lagi oleh seseorang.
Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja. Aku sedang merapihkan barang-barang ku dan memasukannya kedalam tas. Setelah merasa semuanya sudah ga ada yang tertinggal, aku berjalan ke arah dapur dan menyiapkan sarapan untuk ku dan Mas Angkasa.
Mas Angkasa sering menghabiskan waktunya di apartemen ku bersama Ara. Setiap akhir pekan aku selalu diajak untuk bermain bersama Ara, atau berkumpul dengan keluarga Mas Angkasa. Bahkan setiap pagi dia selalu menjemput dan sarapan disini.
Jujur hubungan ku dan Mas Angkasa semakin hari semakin membaik. Tapi aku masih merasa urusan ku dengan Narendra belum selesai, jadi aku masih belum bisa menerima tawaran dari Mas Angkasa saat di rumah sakit.
Selama di kantor kami akan berperan sebagai atasan dan bawahan yang profesional. Bahkan Mas Angkasa ga jarang memarahi ku saat kerjaan ku ga sesuai dengan keinginannya.
Tapi saat kita sudah keluar dari kantor, Mas Angkasa akan berubah menjadi pria yang selalu berusaha menjaga ku. Dia selalu berusaha memperlakukan ku sebaik mungkin.
Aku sering mendengar selintingan tentang hubungan kami di kantor. Apalagi sejak kami pulang dari Alor, desas desus tentang hubungan kami terdengar semakin kencang. Tapi aku dan Mas Angkasa ga pernah ambil pusing tentang gosip itu.
Setelah aku selesai membuat sarapan, aku mendengar bel apartemen ku berbunyi. Aku berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk Mas Angkasa.
"Pagi" sapa Mas Angkasa sambil mengusap kepala ku.
Aku menariknya untuk masuk kedalam apartemen dan langsung menyuruhnya untuk duduk di meja makan. Mas Angkasa tersenyum melihat sarapan yang sudah tersaji didepannya.
"Ngi, minggu ini ada program yang syuting di daerah Bandung. Kebetulan Ara sama Oma Opanya juga ada acara di Bandung. Kita ikut syuting programnya ya. Skalian ikut liburan di villa temennya Papa." Kata Mas Angkasa setelah meminum kopinya.
"Aku ga ikut deh Mas. Ga enak juga sama keluarga Mas kalau aku ikut acara keluarga Mas terus." Kata ku.
"Ara yang minta kamu ikut kok Ngi" kata Mas Angkasa sambil menatap ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Untuk Pelangi
RomancePelangi Arkadewi Hanafi sedang berusaha untuk "mengembalikan" sosok Narendra Lesmana seperti dulu, sebelum mimpi buruk mendatangi kehidupan Narendra. Angi berusaha bertahan dan menghadapi segala perlakuan kasar Narendra, karna ia yakin Narendranya y...