Hampir 2000 words btw
Selamat membaca 🤗
Kebetulan hari minggu ini, Jeongwoo nggak hanya berdiam diri saja di rumah tanpa kegiatan apa-apa. Baru dua jam lalu, Cowok itu berkumpul bersama Haruto dan dua kawan lainnya untuk mabar di kediaman oknum pemilik PlayStation terlengkap, yaitu Yedam.
Sebenarnya mereka berempat itu jarang sekali berkumpul bareng apalagi dalam acara nggak penting macam sekarang. Soalnya ada dua anak rajin, Haruto Jeongwoo yang paling nggak suka dengan hal-hal unfaedah. Tapi karena Yedam memaksa, akhirnya nurut juga mereka kompak berkumpul.
Lagipula di rumah Yedam juga penuh kenikmatan anak milenial. Wifi gratis, Ps, alat musik drum, piano, serta yang paling disukai adalah suguhan dari Bunda Yedam, yang rasa masakannya enak diluar kepala.
"Gaes, kalian udah dikasih hati minta jantung yee. Ini kulit kacang sama kulit pisangnya enak banget kececeran kek gini,"
Pemilik rumah mengomel, baru ditinggal duel bareng Doyoung, Si dua bocah Jeongwoo dan Haruto sudah membuat rongsokan kulit dimana-mana.
"Halah gapapa. Entar lo yang beresin, bukan Bunda lo kan," Celetuk Haruto.
"Ngomong lagi gue lunturin nih muka ganteng lo bambang,"
"Banyak bacot, paijo."
Doyoung yang baru selesai dengan ps ditangannya ikut ketawa terbahak. Jarang sekali si teman tertampan yaitu Haruto nyolot adu mulut.
"Gue mau bikin kopi dong, pengen yang pait-pait." Tiba-tiba Doyoung berdiri dari tempatnya, lalu beranjak ke arah dapur.
Doyoung dan Yedam memang sudah sangat dekat sejak bayi. Jadi keduanya nggak perlu ada rasa sungkan atau apapun. Rumah Yedam sudah seperti rumah Doyoung, begitupun sebaliknya.
"Kalo nyalain dispenser pelan aja, agak rusak itu soalnya,"
"Iyeee, tuan rumah. Dari kulkas, sampe mesin cuci di rumah lo juga gue apal peraturan make nya gimana." Balas Doyoung kemudian.
Setelahnya, Yedam duduk di samping Haruto. Mengamati Cowok itu yang nampaknya asyik main hp sejak tadi. Ya memang Haruto dan Jeongwoo itu jarang untuk perihal main Ps dll. Palingan yang mereka berdua lakukan ya ngobrol sebentar, abis itu main hp sendiri-sendiri.
"Ada cewek ya lo, pegangannya hp mulu."
Haruto melirik Yedam sekilas, "Sotoy,"
"Dih, yaudah sih biasa aja selow."
"Siapa yang ngegas?"
"WOI BANG YEDAM DICARIIN BUNDA LO NIH, DI SURUH KE DAPUR BENTAR."
Teriakan Doyoung kompak membuat Jeongwoo dan kedua orang di ruang tamu itu menoleh. Dasar anak nggak tau aturan banget, berasa tinggal di hutan saja.
"YA BIASA NAPA! GAUSAH TERIAK," Yedam berjalan menyusul.
Lah, sama aja itu mah malah di sahutin balik.
Tersisa Jeongwoo dan Haruto yang sibuk masing-masing. Entah di hp mereka ada hal menakjubkan apa sampai daritadi nggak ada berhentinya sama sekali.
"Wu, lo balik jam berapa entar?"
Si lawan bicara langsung mengalihkan pandangan dari hp nya.
"Gak tau, entar ngikut lo aja." Begitu jawab Jeongwoo.
"Gue abis ini mau balik, sekitar dhuhur an."
Jeongwoo mengangguk, "Yodah. Gue juga,"
"Mau nganter seseorang soalnya," Kata Haruto lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precociously √
Fanfiction❝Gue kenal Jania, Jauh sebelum lo kenal dia.❞ Jeongwoo and Haruto, involved with the same girl. ©𝟐𝟎𝟐𝟎 --𝐄𝐍𝐃-- ((Don't forget to vote comment pleaseee))