Dimohon untuk tidak kaget hehe
Happy Reading 💜
Malam ini memang bukan malam minggu dimana para pasangan muda-mudi biasanya menghabiskan waktu berdua kemanapun itu, dimanapun itu, asalkan yang penting jalan berdua.
Berawal dari Jania yang cuma iseng menelfon Jeongwoo dengan dalih curhat tentang perutnya yang lapar, nggak terduga kalau sekarang keduanya sungguhan berada di luar rumah demi memenuhi kebutuhan perut Jania.
Sejujurnya hal yang menjadi favorit Jania setiap diajak keluar bareng Jeongwoo adalah, Cowok itu selalu punya cara buat memanfaatkan waktu yang ada. Jadinya mereka berdua nggak stuck disitu-situ aja habis selesai makan terus pulang, habis selesai beli sesuatu terus pulang, tapi ini Enggak.
Sekalinya lupa waktu pulang, Jeongwoo yang kelimpungan, binggung sendiri gimana bisa sampai nggak sadar jam. Padahal Jania tipe it's okay kemanapun, pulang jam berapapun, yang penting sampai di rumah dengan selamat.
Karena cuaca sedang dingin-dinginnya, maka hal yang paling seru untuk dilakukan adalah berkemah atau biasa disebut camping.
Demi apapun Jania beneran nggak nyangka kalau Jeongwoo akan mengajaknya ke tempat lumayan esthetic kelas atas di daerah perbatasan kota. Jeongwoo bilang, nama tempatnya camping grounds. Disana mereka nggak hanya menikmati sensasi kemah di lapangan luas aja, tetapi sekalian bisa mencicipi makanan khas yang rasanya tentu saja bukan main.
"Gue kira tadi lo mau nyulik gue," Celetuk Jania, lelah di perjalanan selama 1,5 jam. "Ternyata bakalan ngajak gini. Kenapa nggak bilang dulu siih, tau gitu bakal pake baju bagus tau."
Suasana semacam ini rasanya baru banget bagi Jania. Dia belum pernah sekalipun tahu tentang spot-spot tempat kekinian jaman sekarang. Jadi mohon maaf anaknya sedikit nolep.
"Sebenarnya gue ragu ngajak kesini, takut baliknya kemaleman. Tapi yaudah lah, gue rasa tempat ini lo harus tau banget." Jeongwoo menata rambutnya yang agak berantakan karena angin.
Setelahnya mereka mendapat tempat sesuai keinginan, secara langsung ada pelayan yang datang menghampiri untuk mencatat pesanan makanan.
Mau makan doang pun ceritanya harus melalui perjalanan malam selama 1,5 jam.
"Lo udah sering banget kesini ya berarti?" Jania bertanya sewaktu Jeongwoo sudah kembali duduk di sebelahnya.
Jeongwoo menggeleng, "Baru dua kali, Bang Jihoon yang ngasih tau kalo ada tempat ginian."
"Sama siapa kesini?"
"Ya sama keluarga, siapa lagi??"
"Kirain?" Jania mengangkat bahunya.
Cowok itu melepas kemeja birunya, gerah. Padahal angin kencang berhembus. "Gue jarang banget ngajak May jalan, dia kadang nggak dibolehin keluar sering-sering sama Orang tuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Precociously √
Fanfic❝Gue kenal Jania, Jauh sebelum lo kenal dia.❞ Jeongwoo and Haruto, involved with the same girl. ©𝟐𝟎𝟐𝟎 --𝐄𝐍𝐃-- ((Don't forget to vote comment pleaseee))