Ternyata suasana di rumah Jeongwoo itu kalau lagi lengkap rasanya rame banget.
Ibarat keluarga besar, suasana makan malam aja nuansanya begitu terasa. Jania belum pernah merasakan kehangatan semacam ini sebelumnya.
Dan ini juga pertama kalinya Jania ketemu si kakak tertua di keluarga Jeongwoo yang sering dia ceritain. Jania awalnya takjub, soalnya Park Jihoon ganteng banget. Tapi ternyata dibalik wajah gantengnya, humornya itu astaga, belum lagi banyak ngomong plus banyak nanya.
"Habis ini jangan pulang dulu ya, Jan. Soalnya Bunda udah bikin banyak kue buat nanti kamu bawa pulang."
Jania senyum sekilas, "Nggak usah repot-repot dikasih ke aku Bun, jadi sungkan."
"Loh, ya nggak papa. Kebetulan kemarin itu Bunda sekalian ngajarin Inha bikin kue." Sahut Bunda Chaeyoung lagi.
"Sering-sering main kesini aja, Jan. Entar Bunda gue bikinin berbagai kue enak." Celetuk Jihoon.
"Nggak perlu. Jania juga pinter bikin kue," Jeongwoo nyahut, kesel banget lihat kakak satunya ini daritadi banyak omong ke Jania.
Tau begini Jeongwoo jadi malas ajak Jania main kerumah kalau ada oknum kakaknya.
"Loh iya? Pinter masak dong,"
Jania geleng-geleng, "Nggak juga. Tapi waktu SMP aku ikut kursus bikin kue gitu. Dulu suka banget soalnya,"
"Jadi cita-citanya mau buka usaha kue sendiri begitu?" Kata si tuan Park tertua, sang Ayah.
"Emmm..." Jania mikir sebentar, dia sendiri lupa sama cita-citanya nanti mau jadi apa, "Nggak juga, kok."
Inha geleng-geleng nggak setuju, "Kak Jania itu pasti cita-citanya di bidang fashion. Yakan? Soalnya udah cantik, pinter dandan, gayanya modis, beuh!"
"Jadi model, Jan?"
"Lah, pas banget itu juga. Lo kan cantik,"
Jania cuman ketawa pelan dengar respon Jihoon. Meskipun kesannya sksd banget, tapi dengan begini ngobrol jadi terasa lebih enteng.
"Gak kok, aku gak suka jadi model." Kata Jania akhirnya, "Lagian nanti Jeongwoo marah. Orang aku pake rok kependekan aja dia ngomelnya setengah jam."
Semua yang ada di meja makan itu kompak ketawa. Apalagi Jihoon yang kedengeran paling keras sampai natap Jeongwoo ngeledek.
"Sok posesif banget lo jadi Cowok," Jihoon buka suara lagi
"Romantis banget ternyata anakku," Gumam Chaeyoung, bikin Jeongwoo mau jungkir balik di tempat rasanya.
"Itu bagus loh, tandanya kan Jeongwoo perduli sama Jania. Selagi itu bener kan, kenapa enggak?" Bela Chanyeol.
Dibalas Jania anggukan, "Aku seneng juga kok kalo Jeongwoo negur gitu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Precociously √
Fanfiction❝Gue kenal Jania, Jauh sebelum lo kenal dia.❞ Jeongwoo and Haruto, involved with the same girl. ©𝟐𝟎𝟐𝟎 --𝐄𝐍𝐃-- ((Don't forget to vote comment pleaseee))