MINE : PERISTIWA BESAR

3.1K 293 7
                                    

Semua perempuan pasti akan sangat bahagia ketika kekasihnya melamar dirinya. Detik itu juga, duniaku sempurna

••••••••••••••••

Keputusan Ali dan Prilly sudah bulat. Mereka memutuskan untuk tunangan. Memang sekolah melarang muridnya menikah. Sedangkan Ali Prilly hanya bertunangan, jadi Prilly tidak melanggar tata tertib sekolah.

"Sehabis pulang dari sini, kami akan kerumah kamu, buat lamar kamu sayang" ucap Belva penuh semangat

Awalnya Papa Ali sedikit menolak, dengan alasan akan mengganggu pendidikan Ali yang akan Ali tempuh di Texas. Ali mendapat beasiswa disana. Namun setelah Ali memohon dan meyakinkan papanya, bahwa pertunangan ini adalah jalan terbaik untuknya, maka papa Ali setuju.

"Iya mah" ucap Prilly tersenyum senang

Mereka semua sedang berada di meja makan, melakukan sarapan pagi. Banyak sekali tante dan om dari keluarga Ali. Meski mereka telah lama tinggal di Jepang, namun Bahasa Indonesia tak pernah mereka lupakan. Bahkan pembicaraan dirumah ini memakai bahasa Indonesia murni. Prilly benar-benar bersyukur, ia mampu berbaur dengan mudah.

"Prilly ketemu Ali dimana?" Tanya kakak sepupu Ali

"Di sekolah kak, Kak Ali senior aku" jawab Prilly

"Kanya gimana li?" Tanya seorang pria yang Prilly ketahui adalah om Ali, bernama James

"Jangan bilang gitu yang,ada yang cemburu nanti" goda tante Silvia, istri dari om James

Prilly hanya mampu tersenyum, keluarga ini benar-benar hangat.

"Mandi. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat" bisik Ali yang membuat Prilly sedikit terkejut.

"I..iya" gugup Prilly

Prilly bangkit dan berpamitan kepada semua orang yang ada di ruangan ini

••••••••••••••

"Kita mau kemana Ali?" Tanya Prilly yang kebingungan.

"Lihat saja nanti" jawab Ali santai

Prilly hanya pasrah, kemana Ali akan membawanya. Ia yakin, Ali akan selalu menjaganya, jadi tidak mungkin jika Ali menyakitinya. Akibat bosan Prilly memainkan rambut Ali dan tak mendapat penolakan dari sang empu.

Tiba tiba Ali berhenti di tepi jalan. Lalu menatap Prilly dengan tatapan jahil

"Apa?" Tanya Prilly

"Turun" tegas Ali

"Ak..aku?"

"Iya turun"

Prilly yang ketakutan sekaligus bingung, ia berusaha melepas selt bet dan segera meraih tas selempangnya. Beribu pertanyaan bersarang diotak mungil Prilly, namun Prilly menuruti apa perintah Ali. Ia keluar dari mobil dan menapa Ali nanar. Setelah pintu mobil ditutup oleh Prilly. Ali melajukan mobilnya, meninggalkan Prilly dan mengabaikan teriakan lantang Prilly

"Aliii"

Tanpa sadar bulir air mata jatuh membasahi pipi Prilly, tanpa tahu apapun, Ali meninggalkannya, ditaman yang begitu ramai. Ini negara asing. Untuk kedua kalinya Ali meninggalkannya, persis seperti dulu, saat dia berobat untuk kesembuhannya.

MINE Seasone 1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang