MINE : PERISTIWA BESAR (2)

3.1K 279 26
                                    

Kamu adalah sumber bahagiaku, orang yang mampu membuatku betah untuk terus di sampingmu. Ku mohon, jangan tinggalkan aku.

•••••••••••••••••••

Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, kini dipadati oleh banyak manusia. Ada yang baru datang dan ada yang akan pergi. Semuanya berlalu lalang memenuhi area bandara ini. Semua sibuk dengan urusannya masing-masing.

Ali terus menggenggam erat tangan tunangannya itu. Seolah-olah gadis disampingnya ini akan hilang jika ia melepaskan genggamannya.

"Ayah sama bunda mau langsung ke kantor. Andra mau ke rumah sakit. Kamu antar Prilly pulang ya li" ucap Belva

"Iya bun siap" jawab Ali semangat

"Daa sayang" ucap Belva sambil mengacak-acak rambut Prilly

"Daa bundaa" jawab Prilly dengan senyum merekahnya

Ali menarik Prilly menuju ke mobil yang sudah menunggunya.

"Sebagai mahar pertunangan kamu minta apa?"

"Aku minta apa yaaaa"

Prilly mengetuk ketuk jarinya di kepalanya, persis seperti orang yang setsang berfikir keras. Ali yang melihatnya hanya mampu tersenyum dan mencubit pipi Prilly gemas.

"Awss sakit. Kok dicubit?" Protes Prilly

Ali hanya cengengesan dan mengulanginya lagi

"Sakit tauu" rengek Prilly sambil mengusap pipinya yang memerah

"Sakit ya?" Tanya Ali sambil menghentikan langkahnya. Mau tak mau Prilly pun ikut terhenti

"Iyaa" parau Prilly

Cup

Prilly mengerjap beberapa kali. Lalu menyentuh pipinya dengan refleks. Jantungnya berdegub begitu kencang.

Pelaku itu hanya tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Prilly, ia shock dan degub jantungnya tak bisa dikontrol lagi

"Gimana? Masih sakit?" Tanya Ali tepat didepan muka Prilly, lebih tepatnya Ali yang jahil dengan mengikis jarak diantara mereka berdua

Tangan Prilly terulur untuk mencubit pinggang Ali dan hal itu mampu membuat Ali protes dan berdiri tegak. Memberinya ruang untuk bernapas

"Aws sakit yang. Kok dicubit sih" protes Ali tak terima

"Salah siapa cium seenaknya ditempat umum lagi"

"Kan kamu tunangan aku yang. Apa ada yang salah cium tunangan sendiri?" Tanya Ali

"Enggak ya bukan gitu. Maksudnya itu.. Ehh yang kok pergi sihh"

Prilly segera mengejar Ali kala Ali melangkahkan kakinya cepat ke arah mobil yang sedang menunggu mereka. Langkah Prilly yang kecil sedikit kesusahan mengejar Ali

"Sayang jangan marah dong"

Prilly berusaha merayu Ali dengan menarik narik lengan Ali, berharap Ali akan berhenti melangkahkan kakinya. Dan berhasil, Ali berhenti. Prilly mampu bernafas lega dan tersenyum

"Kalau gak mau aku cium, ya udah aku cium cewek lain aja" ketus Ali dan masuk kedalam mobil

Prilly melongo mendengar perkataan Ali, dan berusaha mencernanya. Lalu ia tersenyum penuh arti. Prilly juga segera masuk kedalam mobil setelah koper mereka masuk kedalam bagasi mobil

"Sayangg udah dong marahnya, nanti gantengnya hilang loh" rayu Prilly

Ali tetap mengalihkan pandangannya, ia memandang keluar jendela

MINE Seasone 1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang