Dimana kakimu berpijak, jangan takut sendiri, sebab aku akan terus ada seperti udara yang selalu menemanimu.
Jangan takut, aku menjagamu••••••
JERMAN
Ali povAku terus setia menemani prilly, dari jakarta menuju ke jerman.
Hari ini, aku mengantar prilly berobat ke Jerman, aku dan prilly sudah meminta izin sekitar 3 minggu, meski sedikit sulit sebab akan ada acara besar disekolah. Akhirnya kami diizinkan, dengan syarat, aku berjanji akan memastikan acara itu berjalan dengan lancar dan aku menyetujuinya, Kemarin sampai sekarang aku terus memantaunya hingga ke Jerman ini
Kami berangkat ke Jerman hanya berdua, kak nauva tetap stay di Indonesia, memegang bisnis papanya yang hampir bangkrut.
"makasih ya kak udah repot repot bantu aku" ucap prilly sambil mengeluarkan beberapa baju yang ada dikopernya
"sama sama"
Aku kembali fokus kepada tab, memantau segala hal yang dilakukan oleh anggota osis lainnya
"kak bisa bantu aku?"
Suara prilly mengalihkan pandanganku, dan kuputuskan meletakkan tab yang sedari tadi terus menempel ditelapak tanganku
"biar kakak aja" ucapku sambil berdiri mendekatinya
Kuambil alih pakaian yang ada di kopernya, dan dia tersenyum
"kamu baringan aja di kasur. Ini biar kakak yang pindahin"
Ku lihat dia mengangguk, dan kemudian ku bantu dia agar berbaring di kasur
Setelah itu ku pindahkan baju baju kami dari koper kedalam almari
Kalian pasti bertanya kenapa kita sekamar. Ya, dari awal aku memang memesan satu kamar untuk kami, agar aku memudahkan menjaga prilly. Jika kami berdua beda kamar, yang ada aku tak tenang, sebab aku sudah berjanji kepada papa dan kakaknya Prilly untuk senantiasa menjaga putrinya. Jadi kuputuskan kami sekamar.
"kamu lapar?" tanyaku padanya, pasalnya ini pukul 10 pagi, dan kami baru tiba dinegara ini pukul 7 pagi tadi, dan kemudian dijemput supir pribadi yang sudah dikirimkan oleh papa prilly membawa kami ke hotel ini.
"sedikit"
"aku pesankan ya" kurogoh sakuku untuk mengambil ponsel
"jangan kak. Prilly maunya makan diluar"
"gak. Kamu sakit, diluar dingin. Lagian kondisi kamu gak baik untuk keluar" ucapku karena merasa kesal, bagaimana dia bisa berfikir untuk jalan jalan keluar, dengan kondisi seperti ini
Akhirnya aku duduk di sofa yang berjarak dari ranjang
"kakak pesankan makanan halal"
"gak usah aku gak lapar"
"kamu bisa sakit. Pikirkan kondisi kamu setidaknya"
"aku sehat kak" bentaknya
Aku terkejut, kenapa dia membentakku seperti itu
"maksud kakak apa? Kondisiku gak memungkinkan untuk keluar? Kakak malu? Iya kan? Malu aku buta?" ucapnya sambil seegukan
Oh tidak ali, kau membuatnya menangis
Aku yang tak sadar dia berubah ekspresi, dia terluka karena perkataanku.
Aku berjalan mendekatinya, memeluknya erat
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE Seasone 1 [COMPLETED]
Hayran KurguBagaimana jika kita mencintai seseorang tapi orang itu sudah punya kekasih? Sakit kan? Salahkah jika kita berniat merebutnya? Baca kelanjutannya...