19

292 75 72
                                    

Part ini gue tulis sesuai sm apa yg ada dipikiran gue. Soal klian suka atau enggak, itu terserah.

Btw, Happy Reading✨

"Sepertinya ini salah." ucap Jaehwa setelah membuka paket yang baru saja tiba.

"Apa maksudmu, Noona?" tanya Jaemin tak paham.

"Boneka beruang ini."

"Tidak ada yang salah." balas Jaemin seraya menatap boneka itu.

"Kau kan tahu, aku sama sekali tidak menyukai ini." ujar Jaehwa menatap adiknya.

"Jadi, Noona akan membuangnya?"

"Kurasa begitu."

"Andwae!" seru Jaemin panik.

"Jaemin-ah, aku mendadak curiga denganmu." balas Jaehwa menatap adiknya dengan tatapan menyelidik.

"Noona, kenapa kau berkata seperti itu."

"Kau terlihat aneh belakangan ini."

"Aku sama seperti sebelumnya. Noona, jangan dibuang, kau kan tidak punya teman disini." balas Jaemin mencoba membujuk Jaehwa.

"Yak, jugeullae?"

"Anniya, Noona. Lihat, aku tidak bisa sering datang kemari. Kau tahu itu. Setidaknya beruang ini bisa menemanimu." ucapnya meyakinkan Noona nya.

"Tetap saja. Boneka ini tidak bisa berbicara, Na Jaemin." balas Jaehwa berusaha sabar.

"Noona, gunakan imajinasimu!" serunya gemas.

"Kau ingin aku terlihat gila?"

"Jaehwa Noona, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." balas Jaemin yang mendadak serius.

"Tentang?"

"Sooyoung Noona."

Jaehwa menghentikan aktivitasnya sejenak saat mendengar nama itu.

"Jangan pernah sebut nama itu lagi." ujarnya dingin.

"Sooyoung Noona sekarang berada dirumah sakit jiwa." balas Jaemin secara to the point.

"Mwo?"

Sejak kejadian malam itu, Jaehwa sama sekali tidak pernah mendengar kabar apapun tentang Sooyoung.

Gadis itu menghilang bak ditelan bumi, ia juga tidak berniat sama sekali untuk mencari tahu tentang keberadaan gadis itu.

"Aku sudah pernah bilang pada gadis itu, untuk tidak terlalu mencintai Sehun. Lihat akibatnya." ucapnya kesal karena Sooyoung sama sekali tidak mau mendengarkan ucapannya.

"Ternyata terlalu mencintai seseorang itu, tidak terlalu bagus ya." sahut Jaemin sembari menatap kakaknya.

"Memang. Aku peringatkan padamu untuk tidak seperti itu." ujar Jaehwa serius.
Ia tidak mau jika adiknya mengalami hal yang serupa.

"Iya-iya, aku mengerti."

"Bagus. Bagaimana jika boneka ini untukmu saja?" tanyanya sembari menarik boneka itu agar lebih dekat dengan adiknya.

"Tidak mau. Aku harus kembali sekarang, sampai jumpa Noona." balas Jaemin buru-buru beranjak dari duduknya kemudian berjalan cepat menuju pintu.

"Yak, bawa ini bersamamu!"

Jaehwa menghela napas kasar, ia menatap boneka itu sejenak.
Jujur saja, ada banyak keanehan yang terjadi semenjak ia pindah kemari.
Terlebih paket-paket yang ia terima nyaris setiap hari.

Sehun's Fangirl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang