Gak votement, gue slow up lagi nih.
Happy Reading btw:)"Kau harus pulang sekarang." ujar Jaehwa seraya menatap Sehun.
"Nanti saja, aku ingin menunggu Noona ditempat kerja." balas pria itu sembari tersenyum kecil.
"Yak, itu sangat membosankan. Lebih baik kau pulang." ucap Jaehwa berusaha mengusir pria itu.
"Aku tetap ingin menunggumu." balas Sehun kukuh.
"Aku tidak suka sikap keras kepalamu, Oh Sehun." ucap Jaehwa datar, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan pria itu.
"Jaehwa Noona, dengarkan aku dulu." ucap Sehun seraya menahan pergelangan tangan gadis itu.
"Apa lagi? Aku kan sudah menyuruhmu pulang." balas Jaehwa melepaskan genggaman tangan pria itu.
"Aku tahu, tapi apa aku tidak boleh menunggumu? Kau kan tahu, jarang-jarang aku bisa seperti ini." ucapnya pelan.
Jaehwa menghela napas pelan kemudian menatap pria itu,"baiklah. Tapi kau harus berjanji satu hal padaku."
"Membelikanmu makanan?" tebak Sehun sambil menatap gadis itu.
"Yak! Kau benar, ada satu lagi."
"Apa itu?"
"Jangan ceroboh, atau aku benar-benar tidak akan pernah melihatmu lagi." ucap Jaehwa serius.
"Aku berjanji."
*****
Tidak ada salahnya membawa Sehun kemari, pasalnya pengunjung Cafe mendadak ramai dan rata-rata memesan apa yang dipesan Sehun.
Memang tidak ada ruginya, namun Jaehwa dan pegawai lainnya benar-benar sibuk dan selalu berlalu lalang untuk mengantarkan pesanan mereka.
Sehun tersenyum seraya mengepalkan tangannya bermaksud menyemangati gadis itu, Jaehwa yang melihat itu hanya bisa mengulas senyum.
Meski mereka tengah menjadi sorotan, baik Jaehwa ataupun Sehun sama sekali tidak peduli.
Orang-orang pasti berpikir mengapa ia dan Sehun seakan tengah menjaga jarak, itu terbaca setelah melihat tatapan mereka.
Kalian tahu artinya serba salah?
Apapun yang kita lakukan, akan selalu salah dimata mereka.Itu adalah suasana di Cafe sekarang, setiap Jaehwa mengabaikan Sehun karena pekerjaannya, beberapa dari mereka tidak segan-segan memelototinya atau bahkan mengumpat padanya dengan suara pelan agar Sehun tidak mendengarnya.
Dan saat ia dan Sehun terlibat eye contact, ataupun saling membalas senyuman hangat, para pembenci itu akan panas dan mengatakan jika Jaehwa adalah gadis sok manis.
See, tidak ada keadilan untuk Jaehwa disini.
Mungkin, dirinya sangat jago dalam hal bela diri.
Namun sekali lagi, dirinya hanya seorang perempuan yang memiliki hati sensitif seperti yang lainnya."Sehun-ah."
Satu panggilan yang keluar dari bibir Jaehwa mampu membuat semua orang yang berada di Cafe ini menatap dirinya.
"Noona, kau sudah selesai?" tanya Sehun sambil menatap gadis itu.
Jaehwa mengangguk, kemudian duduk dihadapan pria itu,"aku ingin berkata jujur padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun's Fangirl [END]
FanfictionUntukmu cerita yang pernah tersimpan, untukmu kata yang belum sempat terangkai usai menjadi sebuah kalimat, dan untukmu cinta yang pernah tertunda dalam hati. Pada hari ini, izinkan aku menuliskan semua itu tentangmu di sini agar dapat menjadi sebu...