08 | Rencana Terakhir

815 140 54
                                    

"Jadi, kapan rekaman itu gue tunjukin?" Tanya gue ke Mark yang duduk disebelah gue. Fyi, geng gue sekarang lagi pada ngasih makan cacing diperut mereka.

"Not now, just wait"

"Trus kapan? Gue uda-"

"HE EKHEM" sumpah, dari chapter 3 nih, kenapa sih banyak yang suka motong perkataan gue?

"DUNIA SERASA MILIK BERDUA, YANG LAIN MAH NYEWA" itu adalah suara oknum bernama Lee Haechan.

"Apaan sih Chan" protes gue dan Mark barengan.

"TUHKAN NGOMONG AJA BARENG, JODOH NIH" tolong ini pacarnya Haechan mana ya? Haechannya bawa pulang gih.

"Gausah teriak, malu maluin goblok" kanjeng ratu ngegas gaes. Itu tadi Tzuyu btw.

"Lo berdua tadi ngomong apa sih? serius banget" mengabaikan tingkah tolol netizen, Yeri yang sepertinya sedang waras ini nanya ke gue dan Mark, tapi yang diliatin cuma Mark doang. Hilih.

"Oh, rencana teror"

"Udah selese? gimana reaksi bang Doy?" Jaemin, tiba tiba muncul dari belakang dengan membawa semangkuk soto.

"Belum, kita masih punya 1 rencana terakhir. Rencananya gini"

Skip pulsek.

Duh gue kelupaan. Harusnya tadi waktu istirahat gue ke loker kak Doyoung.

Bodoamat deh, gue taruh sekarang aja.

Waktu lagi naruh surat, gue denger suara kak Doyoung. Tapi gak terlalu jelas, karena emang disini rame banget.

"Hyera?"

Doyoung POV

"Hyera?"

"Eh kak Doyoung"

"Ngapain lo di loker gue?"

"E-m gak papa kak, t-tadi ada ser-"

"Ada apa hah?!"

'Potong terosss, sabar gue gustiii' -Hyera.

"Sekarang ikut gue ke rofftop" tanpa banyak bacot, gue jalan dengan gaya cool ke rofftop. Tapi gak lama kemudian...

"KAK AWAS TALI SEPATUNYA BELUM-"

Bruk

"Diiket"

'Asli, ngakak bayangin Doyoung jatoh di koridor sekolah' -Makhluk gaib.

Anjing, mau ditaruh dimana muka gue sekarang. Duh, mana banyak yang liat lagi.

Gue cepet cepet berdiri dan bersikap seolah gak terjadi apa-apa.

"Ayo Hye, cepet" kata gue dingin. Menjaga image bossque.

Hyera cuma ngikutin gue dari belakang hingga akhirnya kita sampai di rofftop. Gue liat daritadi Hyera nunduk, gaberani liat gue. Takut kali.

"Lo kan yang neror gue selama ini?" tanya gue to the point. Hyera cuma diem.

"Jawab!"

"I-iya kak, maafin gue. Gue cuma gamau lo sakit hati karena Sejeong" kata Hyera sambil nunduk.

"liat gue!" Hyera diem.

"HYERA!" masih diem.

"KIM HYERA TATAP GUE!" Akhirnya dia ngedongak.

"Gini ya Hyera, adkel gue yang cantik sekaligus keras kepala. Sampai kapanpun gue gak akan pernah percaya semua kata kata lo. Seberapa keraspun lo berusaha ngasih tau gue, gue gak peduli!"

"Apa kak Doyoung masih gak percaya? setelah dapet bukti yang ngebuktiin kalo Sejeong selicik itu?"

"Gak. Gue percaya sama pacar gue" sebenernya gue ragu sama yang gue bilang barusan. Gue memang kadang percaya sama bukti yang ada, tapi gue juga nyoba buat percaya sama Sejeong.

"Hhh oke, sekarang kak Doyoung mau apa?"

"Stop teror gue dan jangan pernah muncul dihadapan gue"

"Oke, tapi jangan nyesel nantinya ya. Gue pulang dulu kak, duluan"

Nyesel? buat apa gue nyesel?

Doyoung POV End

"Gimana Hye? Berhasil?"

"Sukses"

+TBC+










Semakin gajelas ya hemm.

Teror - Kim Doyoung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang