"Gak Jadi"

297 27 0
                                        

Happy Reading❤
Love you❤
________________

"Kai"panggil wanita paruh baya pada seorang cowok yang baru saja memasuki rumah.

"Iya Ma"jawab Kai.

Tau tidak?
Kai yang di maksud di sini adalah cowok yang melontarkan pertanyaan pada Rany di halte, kejedot barengan sama Rany di angkot, dan yang bayarin buku Rany di toko buku.

Namanya Kaisar Chandrawa, anak dari keluarga Chandrawa yang terkenal.

"Malam nanti kamu temenin mama ke rumah temen mama ya!"Mamanya masih setia dengan majalah yang terus di bolak balik.

"Kenapa gak sama papa aja sih ma? Kai cape!"Kai yang tadi bersama Rany, yang dingin, datarnya melebihi kutub utara dan kutub selatan sekarang bersama Mamanya menjadi anak yang manja yang merengek.

"Papa kan gak ada! Sesekali lah temenin Mama. Siapa tau temen Mama itu punya anak cantik yang bisa di jodohin sama kamu"Shila---Mamanya Kai.

"Jodoh ... jodoh mulu yang di pikir"ujar Kai malas

"Heh kamu itu udah mau tamat SMA, wajar dong Mama nyariin kamu jodoh!"ujar Shila melirik anak tunggalnya itu.

Ya! Kai akan tamat SMA.
Berbeda dengan Rany yang baru mau mulai kelas 12.
Walaupun dia hanya bersekolah di rumah tapi pelajaran yang di terima sesuai dengan kelas yang ia tempati. Begitu kata guru pembimbingnya.

"Terserah"satu kata yang sejak tadi di tunggu Shila akhirnya keluar dari Bibir Kaisar

"Nah gitu dong!"ujar Shila antusias.

Melihat Mamanya yang sudah senang dengan penuturannya, Kai berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

"Non ..."Bi Sumi mencoba membangunkan Rany yang tertidur di bangku taman sebelah rumahnya

"Nenek"Rany tersadar dan mengira Bi Sumi adalah Neneknya.

"Ini Bibi Non"Bi Sumi mencoba untuk menyadarkan Rany.

"Oh. Rany pikir Nenek!"walaupun wajahnya memperlihatkan senyum pada Bi Sumi. Tapi senyum itu tidak akan bisa menyembunyikan wajah yang sembab.

"Non di panggil tuan sama nyonya"Bi Sumi mengutarakan tujuannya menyusul Rany ke taman

"Iya Bi. Ayo"Rany berdiri dan mendahului Bi Sumi.

Dia tidak bertanya kenapa orang tuanya memanggilnya sedangkan dia sedang di hukum.

Bukan tidak ingin, tapi dia tidak mau saja harus membahas yang akan membuat air matanya keluar lagi.

"Mama sama Papa manggil Rany?"tanya Rany setelah sampai di pinggir orang tuanya.

"Hari ini kamu gak jadi di hukum. Sekarang masuk kamar dan jangan keluar sampai mama bilang keluar"ujar Mira datar tanpa melirik Rany.

Rany tersenyum sumringah dan mengangguk pergi menuju kamarnya.

"Nenek lihat? Mama dan Papa itu baik dan sayang sama Rany! Jadi Nenek tidak perlu khawatir sama Rany"batin Rany berbicara sendiri.

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang