Bersyukurlah, punya kehidupan yang indah. Jangan mengeluh! Karna belum tentu kehidupan itu di miliki orang lain
♡Ningsi_-♡"Waw, ini rumah Papa?"tanya Rany pada Ayahnya.
Kaisar sudah tidak ikut dengan mereka karna orang tuanya baru sampai dari Jerman.
"Ini rumah istri Papa, Mama baru kamu"jawab Anto
"Ha? Jadi? ..."
"Iya Nak, selama ini Papa tinggal di sini. Lia adalah perempuan hebat yang merawat Papa sewaktu Papa kecelakaan. Sampai akhirnya kami menikah"jelas Anto
"Oh"jawab Rany mengangguk
"Yaudah ayo masuk"ajak Anto
"Papa duluan dulu, Rany mau nelfon Kaisar"
"Yaudah, barang barang kamu Papa bawa masuk ya Nak"
Rany mengangguk
Papanya sudah memasuki rumah istri barunya itu.
"Keadaan memang beda Nek, Mama bersama suami barunya dan Papa juga sama istri barunya"batin Rany
Rany mengambil HP-nya, mencari nomor Kaisar lalu menelfonnya
"Halo"sapa Rany
"Ya, lo udah nyampe?"tanya Kaisar
"Udah, kamu? Tante Shila sama Om Wisnu udah nyampe?"tanya Rany
"Udah, nih mau jalan ke rumah!"
"Aku boleh ngomong sama Tante Shila?"tanya Rany
"Mama udah ketiduran, kayaknya kecapean deh. Besok aja ya"usul Kaisar
"Oh, yaudah aku tutup ya"Rany ingin menutup telfon tapi...
"Bentar dulu, buru buru banget!"sergah Kaisar
"Apa lagi?"tanya Rany
"I Love You"ucap Kaisar lalu menutup telfonnya
"Ha? Halo, Kai? Diih, di matiin!"ucap Rany.
Rany tersenyum lalu masuk ke dalam rumah
Rany memasuki rumah yang menjadi rumah barunya ini. Saat sudah sampai di dalam dia melihat Papanya, ibu ibu setengah baya, dan gadis yang sepertinya seumuran dengan Rany
"Ini anakmu Mas?"tanya Ibu ibu itu berdiri dari duduknya dan mendekat pada Rany
"Iya sayang"sahut Anto
"Cantik sekali, perkenalkan nama Tante, Lia"
"Kok Tante sih, mama dong"balas Anto mendekat pada mereka berdua
"Rany ..."ucap Rany ragu ragu
"Dia masih belum terbiasa mas, Rany kamu bisa panggil saya dengan sebutan Tante ataupun Ibu. Itu lebih cocok tanpa harus mengganti posisi Mamamu"jelas Lia
"Iya Bu"jawab Rany
"Oh ya perkenalkan ini Bella, anak saya dengan Papamu"ujar Lia
Rany tersenyum lalu dia mengulurkan tanganya pada Bella yang sekarang sudah menjadi adik tirinya
"Bella"ucap Bella sedikit terpaksa dengan acara perkenalan itu
"Rany"jawab Rany
Bella yang menjadi adik tirinya Rany ini ternyata Bella yang selama ini mengejar ngejar Kaisar. Masih ingat kan? Itu loh yang di kirim tiga sojoli yakni teman teman Kaisar ke bandung dengan alasan Kaisar ke sana menemui sepupunya
"Oke. Sekarang kalian sudah saling kenal kan! Papa sama Ibu harap kamu nyaman di sini ya"ujar Anto
Rany tersenyum
"Smoga saja Pa"batin Rany
"Mari, Ibu antar ke kamar mu"titih Lia
Rany mengangguk tersenyum.
"Mas, aku antar Rany ke kamarnya dulu ya?"pamit Lia
Anto mengangguk tersenyum
...
"Kamarnya bagus Bu"ujar Rany menatap setiap sudut kamarnya
"Ya bagus lah! Rumah saya itu lebih bagus dari pada rumahmu. Heh, ingat Rany kamu di sini hanya numpang. Sama seperti Papamu itu! Jadi jangan sembarangan minta sesuatu ke Papamu, dan ingat di sini kamu tidak boleh seenaknya keluar rumah! Paham kamu"bentak Lia
"Kok Ibu jadi kayak gini?"tanya Rany
"Kenapa? Kamu gak suka? Ingat ya Rany! Saya mencintai Papamu tapi bukan berarti saya menerima hasil dari masa lalunya. Kamu itu hanya benalu di keluarga ini ataupun keluarga Mamamu"bentak Lia lagi
"Kalau emang Ibu tidak menginginkan saya ada di sini, lalu kenapa ibu mau menarima saya ada di sini?"tanya Rany tanpa menangis
"Saya menerima mu itu karena saya tidak mau Papamu itu meninggalkan saya dan juga anak saya"bentak Lia lagi
Rany terdiam.
"Saya rasa kamu sudah cukup paham kedudukan kamu di sini, jangan kamu pikir kamu sudah keluar dari rumah dimana kamu di perlakukan semena mena itu adalah kebahagian. Tidak! Saya tidak akan membiarkan kebahagian itu menghampiri kamu, karna di saat kamu ada di rumah ini posisi anak saya akan mudah tersingkir dan tidak mendapat kasih sayang dari Mas Anto"jelas Lia
"Ingat Rany, kamu sudah masuk di dalam rumah saya. Itu artinya kamu sudah siap menerima sesuatu yang lebih dari apa yang di berikan Mira padamu"bentak Lia
Lia ingin keluar rumah tapi langkahnya berhenti
"Dan satu lagi, jangan pernah ngomong soal ini sama Mas Anto!"peringat Lia menunjuk Rany
Rany mengangguk terpaksa
Lia keluar dari kamar Rany. Saat pintu tertutup, seperti biasa air mata itu tidak bisa lagi ia tahan. Lagi pula sudah tidak ada orang di sekitarnya
"Tetap sama Nek, situasi ataupun keadaan akan tetap sama. Apa takdir dan nasib Rany akan tetap seperti ini? Apa Rany akan menjadi anak yang selalu di sudutkan? Apa Rany sememalukan itu? Apa Rany memang benalu di setiap keluarga? Apa Rany akan tetap jadi orang yang gak pernah dapet kasih sayang? Kenapa Nenek pergi secepat itu? Kenapa Nenek gak di sini saja? Rany gak mau hidup di dunia yang tidak pernah menerima Rany? Rany pengen ketemu sama Nenek! Rany capek dengan situasi dan keadaan ini!"lirih Rany menangis berlutut.
Rany yang malang!
Rany yang kuat!
Rany yang tabah.
Rany yang so' happy
Kenapa Rany harus memendam setiap masalahnya sendiri? Kenapa dia tidak berbagi dengan orang orang di sekitarnya? Masalah tidak akan pernah selesai jika kita tidak membaginya dengan orang terdekat. Sedikit saja percayai orang itu, agar setiap emosi dan kegelisahan di hati akan hilang walapun hanya sedikit."Gak, ini bukan aku, aku harus bisa ngelawan, aku harus bisa memperjuangkan kebahagianku, apapun itu! Untuk kebahagian dan kebebasan"batin Rany
Memperjuangkan?
Jangan bilang perjuangan jika belum memulai? Apa yang di perjuangkan adalah tujuan kehidupan! Rany sedang berusaha meraih tujuan hidupnya.♡
See you in the next part 😅❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBERTY ✅
Fiksi Remaja"Aku telah mengorbankan semua masa masa pertumbuhan ku di rumah Mama. Aku ingin kebebasan, aku ingin bebas dari semua kekangan Mama!" Rany, gadis yang menghabiskan hidup terkurung di dalam penjara besar milik Ibu kandungnya sendiri. Gadis itu pern...