Rany dan Kaisar berada di taman tua dekat rumah Rany. Selepas kejadian di kamar Mira dan Rio membuat Rany ingin sekali menangis tapi tidak di depan Kaisar. Dia mencoba untuk menjadi Rany yang kuat.
"Heh. Kalau mau nangis, ya nangis aja! Jangan di tahan gitu. Mata lo merah tuh"Kaisar menyadari Rany yang ingin sekali menangis tapi tidak pernah ia lakukan
"Aku gak nangis. Jangan so' tau! Udah sana pulang"usir Rany.
"Gak. Gue akan tetap di sini sampai lo mau luapin kesedihan lo"tolak Kaisar
"Aku gak sedih. Udah sana pulang!"usir Rany lagi
Lagi lagi Rany mencoba untuk menahan air mata yang sudah memberatkan matanya
"Lo gak sedih? Ran? Dimana seorang anak di perlakukan seperti itu gak sedih? Gue aja yang ngeliat langsung ngena di hati apalagi lo! Udah Ran. Gak usah so' kuat kayak gitu"jelas Kaisar
Rany menunduk terdiam. Ucapan Kaisar ada benarnya! Tapi dia masih tetap dengan pendiriannya yaitu tidak menangis
"Percuma lo kuat! Percuma lo maafin orang tua jahanam seperti itu. Percuma lo nahan kesedihan dan amarah lo. Ran. Menjadi kuat itu wajar tapi ada tempatnya. Sekarang bukan saatnya lo kuat. Pikirkan kehidupan lo. Lo pernah bilang mau kabur? Ayo. Lo akan gue bawa keluar dari neraka ini"penjelasan panjang kali lebar dari Kaisar membuat hatinya tambah sakit.
"Pergi Kai!"perintah Rany.
Mungkin dia sudah tidak tahan dengan kata kata yang membuat matanya memanas
Kaisar mengangga.
Rany melirik Kaisar. "Gue bilang Pergi!"penekanan Rany.
Kaisar menggeleng gelengkan kepalanya.
Lalu berdiri dan meninggalkan RanySaat Rany merasa Kaisar sudah tidak ada. Airmatanya jatuh tanpa di duga. Air mata tanpa suara!
"Ini kejutan yang tak terduga Nek"lirih Rany dalam tangis
"Apa yang harus Rany lakukan selanjutnya Nek? Di sisi lain Rany sayang sama Mama dan Papa tapi di sisi lain mereka tidak menginginkan Rany di dunia ini"lirih Rany lagi
"Hanya Nenek yang sayang sama Rany. Hanya Nenek yang menganggap Rany. Hanya Nenek yang selalu mengerti keadaan dan kesedihan Rany. Rany kangen sama Nenek"lirih Rany
Kepasrahan membuat Rany tak berpikir jernih. Dalam pikirannya bagaimana kehidupannya berikut? Apa sampai mati dia terkurung di sangkar besar itu?
Pertanyaan demi pertanyaan yang tak bisa ia jawab membuat sebuah cara untuk menjawabnya.
Rany menghapus air matanya. Tersenyum dengan wajah sembab.
"Tunggu Rany Nek!"lirih Rany.
Rany berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
...
"Ini mungkin jalan satu satunya untuk menyelesaikan masalah. Dengan ini Mama dan Papa gak akan merasa malu lagi. Dengan ini aku bisa bertemu Nenek"ucap Rany memegang sebuah botol kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIBERTY ✅
Teen Fiction"Aku telah mengorbankan semua masa masa pertumbuhan ku di rumah Mama. Aku ingin kebebasan, aku ingin bebas dari semua kekangan Mama!" Rany, gadis yang menghabiskan hidup terkurung di dalam penjara besar milik Ibu kandungnya sendiri. Gadis itu pern...