Terbongkar

222 16 0
                                        

Kaisar masih di rumah Rany, janjinya untuk pulang siang pada ibunya terlupakan karna ke asikan main sama Rany.

Mereka tidak keluar kemana-mana hari ini, karna Rany sudah tidak mau alasanya takut sampai teman-temen orang tuanya sampai melihat dia keluar rumah.

"Mas gak pulang?"tanya Rany pada kaisar.

Mereka sekarang berada di kamar Rany. Menonton film sambil ngemil.

"Males"sepertinya sudah betah di rumah Rany sampai kata itu keluar dari mulut Kaisar

"Kalau mamanya Mas nyari gimana?"hubungan mereka sudah sangat akrab. Kaisar juga sudah menceritakan kehidupannya jadi Rany sedikit paham tentang keluarga Kaisar.

"Gak bakal! Udah gak usah nanya lagi ... gue lagi asik nonton nih"ujar Kaisar.

Rany bukannya fokus pada layar besar di depannya itu malah fokus pada Kaisar.

"Mas kok mau berteman sama aku?"tanya Rany memiringkan kepalanya menggapai pandangan Kaisar

Kaisar melirik Rany dengan mengangkat alisnya sebelah.

"Di luar kan banyak tuh orang orang yang bebas, yang boleh lo jadiin teman. Kenapa harus aku?"tanya Rany lagi

Kaisar menaruh makanan ringannya di meja depan mereka. Lalu berputar mensejajarkan posisinya dan Rany.

"Gue itu banyak teman Ran. Cuman gak ada aja yang baik. ... gue jadiin lo teman itu karna gue suka aja! Emang gak boleh ya gue temanan sama lo!"akhir kalimat Kaisar seperti sedang mengajak berantem.

"Ihh di tanya juga pake nge-gas. Biasa aja kali"Rany menyadari nada ucapan Kaisar.

Entah kenapa sikap Rany pada Kaisar  berbeda dengan sikapnya dengan orang lain. Saat bersama Kaisar dia seperti orang yang sudah mengenal semuanya. Bahkan kepolosannya dan keluguannya itu sudah hilang bila bersama Kaisar.

Kaisar tidak menggubris dia berbalik fokus pada film di depannya.

"Lain kali jangan mabuk kayak kemarin! Kalau aja laki-laki yang bersama lo itu bukan gue! Lo udah hancur"ucap Kaisar.

"Maksudnya?"wajar seorang Rany tidak mengerti hal itu.

"Gak. Pokoknya jangan sampai ke tampat gituan lagi"

"Oke. ... Kai"panggil Rany

"Hm"jawab Kaisar tanpa melirik Rany

"Ajak aku ke rumah Mas Kaisar dong"

"Ngapain? Gak-gak!"tolak Kaisar.

"Ayolah! Aku pengen liat rumah Mas"alasan itu sebenarnya bohong. Rany Ingin menemui Shila menanyakan perihal orang tuanya

"Gak Ran. Udah di sini aja! Nanti kalau di perjalanan lo mau brenti di tempat tempat gak jelas lagi, gue yang repot"penolakan ini tentu wajar kan mengingat keinginan Rany yang tidak bisa di tolak.

"Iss gak! Aku janji, ayolah Kai. Bentar aja. Janji"Rany mengangkat jari kelingkingnya

Kaisar membuang nafasnya jengah. Sulit menolak Rany dengan wajah berbinar seperti itu.

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang