Perasaan

165 18 0
                                    

"Kai, lepasin saya! Saya gak sudi ya kalau sampai darah saya habis karna dia" Mira meronta ronta

Kaisar menarik paksa tangan Mira menuju ruang ICU!

"Kamu ini punya sopan santun gak sih?"bentak Mira setelah mereka sampai di dalam ruang ICU

"Dok, ini ibunya Rany, segera lakukan transfusi darahnya!"ucap Kaisar menatap Rany

Dokter mengangguk dan langsung membawa Mira berbaring di ranjang sebelah Rany.

Kaisar tersenyum paksa menghampiri Rany

"Lo kenapa doyan banget ke rumah sakit sih?"tanya Kaisar pada sosok yang tidak sadarkan diri itu.

"Lo harus kuat Ran, lo harus bisa kuat seperti dulu waktu lo masuk rumah sakit"tambah Kaisar

"Kai! Kami akan berjanji untuk menyelamatkan Rany! Tapi sekarang kamu keluar dulu"ucap Dokter

Kaisar berjalan keluar ruang ICU. Perasaannya khawatir, takut hal yang sama akan terjadi pada Rany lagi

...

Kaisar mondar mandir di depan ruang ICU, menunggu Dokter ataupun Perawat yang keluar.

Selang beberapa lama, Dokter keluar

"Dok gimana kondisi Rany?"

"Proses transfusi darahnya berjalan dengan lancar! Kita hanya sabar menunggu Rany bangun! Tenang saja Kai"jelas Dokter

"Makasi Dokter?"

"Dia pasti akan baik baik saja karna ada orang yang sangat menyayanginya"

Kaisar tampak bingung. Mengerti soal cinta itu memang sangat membingungkan

"Apapun itu, gua akan tetap bersama lo Ran"monolog Kaisar

Rany sudah siuman, setelah melewati beberapa hari di rumah sakit!

Kaisar masih terus menemani Rany selama proses pemulihannya sedangkan Mira? Dia sudah pergi dari waktu dia mendonorkan darahnya pada Rany

"Kai?"panggil Rany

"Hmm"

"Vas bunganya?"tanya Rany murung

"Itu lagi, itu lagi. Udah gue bilang, vas itu gak penting jadi gak usah ungkit itu lagi oke?"Kaisar berkata sambil mengupas buah jeruk

"Tapi!"

"Rany!"panggil seseorang yang sudah tidak asing di dengar Rany dan Kaisar

"Mama ngapain ke sini?"tanya Kaisar datar

"Kamu nih gimana sih? Rany sakit gak ngasih tau Mama! Untung aja mama ngikutin kamu tadi"ucap Shila

Kaisar memutar bola matanya malas. Entah kenapa! Akhir akhir ini dia tidak ingin di ganggu jikalau bersama Rany.

"Rany gak apa apa kan?"tanya Shila

"Gak apa apa kok tante!"

"Itu" Shila menunjuk leher Rany yang di plester

"Ini mah! Ceritanya Rany nih mau so' jagoan, jadi akhirnya kayak gitu"sambar Kaisar

"Ih! Bukan gitu Tan, itu! Vas bunga!"ucap Rany murung

"Vas bunga apa?"tanya Shila

"Rany tinggal di rumah peninggalan Kakek sama Nenek Ma, terus kemarin malam saat Rany tinggal di situ ada perampok dan perampok itu ngambil vas bunga kesayangan Nenek! ..."

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang