Rumah Baru

195 18 0
                                        

Setelah menelusuri setiap lorong jalan yang panjang, mobil yang  dikendarai Kaisar dan Rany sampai di sebuah rumah kecil tapi tidak terlihat seperti rumah biasa pada umumnya.

"Ran ..."Kaisar melirik perempuan di sampingnya yang ternyata sudah tertidur pulas.

"Bayi Gede! Haha"Kaisar tersenyum mengatakan sebutan itu, sebutan yang sedari pagi didengarnya dari tiga temannya.

"Ran ... woy ... bangun"Kaisar menepuk nepuk pipi Rany.

Rany tidak bangun melainkan bergerak dan membuang wajahnya ke arah jendela mobil.

Kaisar tersenyum, tangan kanannya mengusap rambut Rany. Kaisar masuk sendiri ke dalam rumah kecil yang tak berpenghuni itu, dia membawa koper Rany. Sepertinya rumah ini milik Kaisar, karna Kaisar sudah begitu hafal setiap ruangan ruangan yang ada dan sepertinya sudah lama tidak di huni, lihat saja banyak debu di mana mana ada sarang laba laba juga yang memenuhi bingkai lukisan.

Rany sudah bangun, hal pertama yang dia lihat adalah rumah minimalis. Saat menyadari Kaisar dan kopernya tidak ada, Rany berinisiatif mengecek ke dalam rumah di depannya itu.

Rany dibuat tak berkedip saat melihat bangunan yang indah di depannya itu, walaupun ukurannya kecil tapi ini terlihat rumah yang mahal.

Rany sudah sampai di depan pintu berarti tinggal membukannya. Saat pintu terbuka, betapa kagetnya Rany melihat seorang pria tanpa baju menutupi dadanya. Siapa lagi kalau bukan Kaisar!

"Aaaa"teriak Rany menutup matanya dan beralih menghadap keluar rumah.

Kaisar terlonjat kaget, saat mendengar suara siapa itu, Kaisar memutar bola matanya malas.

Buru buru Kaisar berlari keluar rumah, membuka pintu yang tadi sudah di tutup Rany, dan menarik Rany masuk lalu menutup kembali pintunya.

Rany masih menutup matanya!

"Ngapain teriak?"tanya Kaisar, posisi mereka saling menghadap. Rany bersandar di dinding sedangkan tangan Kaisar menopang tubuhnya di dinding.

"kenapa gak pake baju?"tanya Rany masih menutup matanya

Kaisar memutar bola matanya malas.
"Disini panas, AC-nya mati, jendelanya juga susah dibuka jadi gue inisiatif buka baju"jelas Kaisar menjauh dari hadapan Rany

"Yaudah, sekarang pake baju"perintah Rany masih menutup matanya.

Entah apa yang di pikirkan Kaisar, dia malah tersenyum licik.

"Gue gak mau pake baju"bisik Kaisar mendekat pada Rany.

"Ih. Mas gila? Sekarang aku bilang pake baju atau ..."ucap Rany gugup.

Gugup?
Iyalah! Mana ada cewek gak gugup jika sudah bersama cowok di tempat gelap dan cowoknya seperti sedang menggodanya

"Atau apa?"

"Atau ... aku pergi"ucap Rany masih menutup matanya.

"Lo gak bisa pergi dari sini Ran, lo mau pulang ke rumah itu lagi?"tanya Kaisar

Posisi mereka sangat dekat. Jantung Rany semakin berdetak kencang, Kaisar makin leluasa menggoda Rany

Kaisar sekarang malah mendekatkan wajahnya pada Rany. Rany tau itu! Karena hembusan nafas Kaisar bisa dia rasakan

"Ka--Kai! mau ngapain?"tanya Rany gemetar

Kaisar tidak menjawab, malah makin mendekatkan wajahnya pada wajah Rany

Semakin dekat semakin berdetak dan ...

Brukk

Kaisar terjatuh akibat dorongan dari Rany.

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang