Selama perjalanan kaki yang di tempuh Rany, gadis yang sudah tidak se ceria dulu kini duduk di tempat dimana dia pertama bertemu dengan orang yang dia cintai. Halte. Harapannya, orang itu datang dan mengatakan bahwa dia rindu padanya. Tapi sepertinya nihil terjadi.
"Kai ... dulu, di tempat ini, kamu sama aku bertemu! Aku menemukan teman di tempat ini"lirih Rany menunduk mengingat sebuah wajah datar pernah melontarkan pertanyaan dingin padanya.
"Aku rindu~"sekali saja, datangkan sosok yang diinginkan nya muncul di hadapannya sekarang.
Merasa bahwa ada orang lain yang duduk di sebelahnya, membuat Rany berhenti berucap. Dia tetap masih menunduk.
"Hallo, iya. Siapkan saja!"suara yang muncul di samping Rany, suara yang selalu dia rindukan, suara yang ingin dia dengar, suara datar itu milik kekasihnya~ tidak, setelah dia bertunangan dengan Bima.
Rany mulai mengangkat wajahnya, melihat pemilik suara yang duduk di pinggirnya.
"Tolong ini bukan mimpi!"
Saat tau siapa pemilik asli dari suara tadi membuat Rany mengerjap seketika, Kai! Dia di sini? Duduk bersamanya? Dengan tampang yang dulu? Datar, dan penuh keangkuhan!
"K--K-Kai?"ucap Rany susah payah.
Pemuda itu hanya melirik sekilas, dia benar Kai! Tapi dia bukan Kai yang dimana selalu tersenyum bila bersama Rany. Sikap lamanya kembali.
SIKAP LAMANYA KEMBALI!!
"Kai ..."
"Hallo? Dimana jemputannya? Kamu mau dipecat! Cepatlah!"marah Kaisar berdiri dan berjalan menjauh dari Rany.
Rany berdiri. Tidak mudah untuk bersuara, ingin sekali dia berteriak bahwa dia merindukan Mas gantengnya! Sungguh.
"Aku rindu Kai~ Aku rindu!"lirihnya pelan, Rany berbalik arah berjalan berlawanan dengan Kaisar.
Setetes air mata bisa terlihat dari pelupuk Rany. Dia hanya menginginkan kebebasan, kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri tanpa ada campur tangan orang lain sekalipun itu ayahnya.
"Disaat aku mendapatkan penganti Nenek, tuhan menulis takdir lain untukku. Aku benci hidupku, aku benci dunia ini, aku benci takdir ini"
Sebuah kalimat tidak akan bisa mengembalikan semuanya dan sebuah kata benci tidak akan bisa mengubah semuanya. Rany yang malang!
Dilain sisi, ada pemuda yang masih mempunyai hati. Ada pemuda yang juga merasakan apa yang dirasakan Rany.
Sakit hati, penyesalan, harapan, sedih, kecewa, marah, semua telah teraduk aduk dalam takdirnya."Andai tuhan tidak berkata lain Ran, aku akan mengatakan bahwa aku sangat sangat mencintai mu. Aku merindukan mu"
Kaisar.
Cinta, kebahagian, sedang tidak berpihak pada mereka. Dua insan, dua insan yang meminta kebahagian itu kembali lagi tapi tuhan punya cara lain untuk mereka."Maaf, maaf untuk sikap ini. Aku tau ini salah! Sangat salah! Tapi ini cara untuk kita tidak merasa sakit lagi walaupun itu mustahil. Aku rindu Ran~ aku sangat merindukanmu"lirih Kai menatap punggung Rany yang mulai menjauh
Dapat dilihat Kaisar dari jauh. Rany menangis!
"Tolong jangan menangis. Aku mohon! Jangan buat dia menangis tuhan. Kau menciptakan gadis kuat di depan sana lalu kenapa kau biarkan dia menangis untuk hal ini? Tolong hapus air mata itu demi aku!"
♡♡♡
Berbeda halnya dengan hubungan Rany dan Kaisar yang kian hari kian memburuk. Bersamaan dengan itu juga, benih benih cinta kian mekar di hati dua pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBERTY ✅
Teen Fiction"Aku telah mengorbankan semua masa masa pertumbuhan ku di rumah Mama. Aku ingin kebebasan, aku ingin bebas dari semua kekangan Mama!" Rany, gadis yang menghabiskan hidup terkurung di dalam penjara besar milik Ibu kandungnya sendiri. Gadis itu pern...