Donor Darah

172 12 0
                                    

Malam yang menyeramkan bagi Rany, di rumah sendiri membuatnya gemetar dan tidak bisa tidur.

"Ini rumah apa kuburan sih? Serem amat?"monolog Rany

Rany duduk di pertengahan kasur-nya, memeluk bantal dan melihat sekitarnya.

Tok... Tok...

Hal yang di jauhkan Rany terjadi! Siapa yang mengetuk pintu kamarnya? Di tengah malam seperti ini?

Rany tidak ingin membuka, dia takut kalau hal itu hanya halusinasinya saja! Tapi ketukan pintu itu makin menjadi

"Si--si--siapa?"ucap Rany bergetar.

Tidak ada sahutan membuat Rany makin takut dan penasaran.

Dengan keberanian yang ada, Rany berjalan menuju pintu tidak lupa dia mengambil sapu yang terletak di kamarnya guna berjaga jaga kalau itu orang asing

Cklek

Rany tidak membuka lebar lebar pintu hanya sedikit ruang untuk dia mengintip siapa yang mengetuk pintu kamarnya

Sosok yang di lihat Rany adalah orang orang memakai pakaian serba hitam, wajahnya juga tertutup. Rany memelototkan matanya.

Brukk

Rany terdorong bersama terbukanya pintu.

"Serahkan barang barang berharga mu"ucap orang itu menodongkan pisau

"Saya ... saya gak punya apa apa! Si--siapa kalian?"Rany bergemetar

"Jangan bohong! Rumah se mewah ini gak punya apa apa"ujar salah satunya

"Bos! Ceweknya cantik ya?"ujar salah satunya lagi

Mereka bertiga

"Kamu mau jadi perampok atau buaya?"gertak orang yang menodongkan pisau pada Rany

"Hehe! Hey cepat berikan benda berharga mu"ucap orang yang mengoda Rany tadi

"Saya gak punya apa apa"lirih Rany

Rany tidak menangis hanya takut saja

"Bohong. Cepat geledah tempat ini"suruh orang yang sepertinya bos dari kedua orang itu

Rany diam ketakutan

"Bos!"panggil seseorang dari luar dan menunjukan sebuah vas bunga kristal.

"Ini pasti mahal!"sambung orang tadi

"Gak, itu bukan milik saya! Kembalikan itu ... aww"Rany berusaha mencegah orang yang memegang vas bunga kristal tapi akibat todongan pisau dari orang itu, leher Rany terluka dan cukup mengeluarkan darah banyak.

Rany melemah!

"Tinggalkan tempat ini! Tapi jangan lupa vas bunga tadi"perintah bos dari kedua orang itu

Mereka bertiga berlari keluar rumah.

"Kai"panggil Shila

"Iya ma?"

"Rany apa kabar? Kok udah gak ke sini lagi?"

Shila tidak mengetahui Rany dulu pernah di rawat di rumah sakit dan hampir kehilangan nyawanya

"Dia baik Ma! Baik banget"ucap Kaisar tersenyum

"Mmm kalau udah tersenyum kayak gini sih udah ada sesuatu! Jujur sama Mama? Kamu suka gak sama Rany?"tanya Bu Shila

"Siapa Rany?"tanya Papanya Kaisar sebut saja Wisnu

"Itu loh Pa! Anaknya Mira sama Rio. Ingat kan?"tanya Shila

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang