Bukan Akhir

109 9 0
                                    

Perlahan lahan Rany mengarahkan cincin itu ke jari Bima. Perlahan lahan, lambat, sangat lambat, dan ... BERHASIL

Brukkk.

Saat kedua cincin sudah terpasang di masing masing jari kedua mempelai. Terdengar barang pecah di depan pintu. Itu suara guci yang pecah akibat Kaisar yang tidak hati hati masuk hingga menyebabkan guci itu pecah.

Tatapan Kaisar dan Rany bertemu, Kaisar berjalan ke depan sambil masih menatap Rany. Tatapan Kaisar sendu begitupun Rany.

"Kai? Kamu di undang juga sama Rany?"tanya Bella yang di acuhkan Kaisar

Kaisar masih terus berjalan sampai ke depan panggung, menatap Rany!

***

Disini, taman. Rany dan Kaisar duduk di bangku taman. Setelah mendapat izin untuk mengobrol dengan Kaisar, Kaisar membawa Rany ke taman.

"Aku ... aku minta maaf"mulai Rany

"Untuk apa?"

"Untuk semua yang terjadi di antara kita"-Rany

"Apa lo cinta sama dia?"tanya Kaisar menatap Rany

Rany hanya memilih diam dan menduduk. Sulit untuk mengatakan apa yang terjadi, takut jika dia salah bicara.

"Jawab Ran! Please. Jelasin semuanya"

Rany diam sejenak lalu mulai berkata.

"Gak ada yang perlu di jelasin Kai. Semua udah terjadi, udah terlambat"jawab Rany mencoba menatap Kaisar

Kaisar membuang wajahnya.
"Jadi, lo lebih milih Bima dari pada gua?"tanya Kaisar

Rany diam. Ayo berucap Rany, jika tidak Kaisar akan menganggap diam mu ini adalah 'Iya'

"Fine"ujar Kaisar

"Maafin aku, ini ..."

"Ini udah terlambat kan?"tanya Kaisar menatap Rany

Rany diam
"Awalnya gua kira, gua yang salah karna gak denger penjelasan langsung dari lo tapi saat gua tau kenyataanya, haah~ gua malah tambah bersalah datang ke sini dan buat acara lo jadi kacau!"jelas Kaisar

"Kai ..."

"Selamat ya! Semoga lo bahagia sama dia. Oh ya ... jika dia berani nyakitin lo, bilang ke gua itupun kalau lo masih ingat gua"wajah Kaisar berubah sendu lagi.

Apa ini takdir dari semuanya? Apa ini akhir dari hubungan Kaisar dan Rany?

"Gua pergi. Jangan so' kuat lagi, lo jelek kalau lagi nahan air mata"ucap Kaisar lagi menatap Rany.

Rany membalas tatatapan Kaisar, lama mereka bertatapan hingga sebuah suara membuyarkan tatapan itu.

"Ran? Lo di panggil papa tuh!"ucap Bella yang entah kapan datang.

Rany mulai melangkah, meninggalkan Kaisar yang malah berbalik arah menatap arah lain. Kaisar menangis.

"Terlambat, gua terlambat. Semoga lo bahagian Ran!"

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang