Besok adalah Hari Ini

98 11 0
                                    

Hari ini, pagi ini, di jam ini juga. Rany bangun dengan susah payah. Semalam dia tidak bisa tidur memikirkan masalahnya dan juga masalah Kai yang ingin melamarnya sedangkan dia masih sah menjadi tunangan Bima.

"Ya allah, semoga hari ini gak banyak drama!" ujar Rany bangkit dari ranjangnya

***

Kai sudah bangun sejak subuh. Mungkin karena terlalu senang akan meminang wanitanya, sampai bisa bangun se pagi itu.

"Maaa!" teriak Kai mengetuk pintu kamar ibunya

"Apa sih?" tanya Si ibu setelah membukakan pintu untuk anaknya.

"Mama kok belom siap siap sih? Kita kan mau kerumahnya Rany!" seru Kai

"Kaiii, ini masih terlalu pagi. Lagipula orang di rumahnya Rany pasti belom bangun! Udah sana, kamu balik ke kamar. Jam 7 kita baru ke rumah Rany!"

"Tap..."

Brukk

Pintu kamar ibunya langsung tertutup sebelum Kai menuturkan ucapannya.

***

Sama halnya dengan Rany, Bima juga tidak tidur dengan nyenyak semalam. Dia terus memikirkan keputusan apa yang tepat untuk hal ini.

"Rany udah jadi milik gua, cincin di jarinya adalah tanda kalau dia itu milik gua"

"Tapi, apa salah gua ngelakuin ini?"

"Kayaknya gak, gua udah banyak berkorban. untuk sekarang mungkin tidak!"

"Maafin gua Ran!"

***

Kembali pada Rany, ini sudah jam 6.38 pagi. Mungkin Kai akan segera sampai dalam waktu yang cepat.

Rany sedari tadi mondar mandir di dalam kamarnya, khawatir akan ada musibah besar dalam hidupnya. Saat acara mondar mandir itu, Rany sampai tidak sadar kalau Bella datang tanpa mengetuk pintu.

"Ehem! ... lo kenapa?" tanya Bella seperti sedang curiga.

Rany berhenti mondar mandir lalu menatap Bella tidak suka.

"Tuh, Bima udah dateng noh! Papa nyuruh lo keluar!" sadar tatapan Rany tidak baik padanya membuat Bella langsung mengutarakan apa yang menjadi tujuannya

Tanpa permisi, terimakasih, dan ucapan apapun! Rany keluar kamar menuju ruang tamu di mana ada orang tuanya dan Bima!

...

Nampak, wajah dari masing masing yang berbeda! Bima diam seperti kebingungan, Anto duduk dengan menatap Rany seperti ingin mengucapkan sesuatu dan Lia seolah larut dalam wajah penasarannya.

"Rany, duduk!" perintah Anto

Rany langsung mendudukkan bokongan nya di samping Bima.

"Papa sama keluarga Bima udah buat keputusan!" ujar Sang kepala keluarga

"Keputusan apa Pa?" tanya Rany

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang