Ancaman.

105 12 0
                                    

Rany bangun dengan keadaan pusing, tentu saja karena minuman semalam.

Sejak pagi 05.45, Rany sudah bangun. Dia juga sudah mandi, membersihkan kamarnya. Memang, ini terlalu pagi! Tapi kalau dia bangun kesiangan, orang jahat itu akan sangat menghukumnya.

Saat sedang membersihkan kamarnya, telefon Rany berdering.

"Kai?"monolog Rany sebelum menganggkat telfon.

"Iya? Ada apa?"

"Udah gak pusing?"

"Udah sih! Lumayan"

"Maafin gue ya, soal semalam"

"Yaudah, gak apa apa!"

Rany memang tau, apa yang terjadi padanya semalam. Mengingat pusing yang dia rasakan sama persis pusing di waktu pertama dia minum. Rany juga mengingat Kaisar yang memaksanya untuk minum.

"Sekarang lagi ngapain?"

"Beberes"

"Oh, hari ini kita jalan gimana? Sama yang lain juga"

"Gak Kai, kehidupan aku sekarang udah ada di tangan Ibu. Dia pasti gak ngizinin"

"Yaudah"

Dari nada suaranya, Rany tau kalau Kaisar ingin sekali mengajaknya pergi. Tapi mau bagaimana lagi, Ibu tirinya pasti akan memarahinya habis habisan.
Telefon tertutup. Rany yang mematikan duluan.

Tanpa Rany ketahui, Bella dari tadi menguping pembicaraannya dengan Kai di telfon.

"Kai? Kai siapa yang dia maksud?"itulah perkataan Bella yang bersembunyi di luar pintu

Rany keluar kamar, dia hendak pergi ke dapur untuk membantu pembantu rumah ini menyiapkan makanan. Semoga pembantu di sini sama dengan Bi Sumi. Pikirnya.

Rany ke dapur tidak membawa HP-nya. Hal itu menjadi kesempatan Bella untuk lebih leluasa untuk mengetahui siapa Kai yang di bicarakan Rany tadi.

Bella masuk dengan sedikit mengendap ngendap. Berusaha tidak memunculkan suara sedikitpun. diambilnya benda kecil yang terletak di nakas kamar Rany.

Sayangnya, Hp Rany tidak terpakai pola, sandi, ataupun sejenis keamanan telfon! Hal itu membuat Bella tersenyum senang dan langsung melihat daftar kontak Rany.

Betapa terkejutnya Bella, saat dia melihat nama tertera itu adalah Kaisar! Tapi keterkejutannya langsung di tepisnya. Dia mencoba untuk lebih mencari tau dengan cara membuka galeri di hp Rany.

Matanya melotot, ada foto Kaisar, Andi, Rehan, Andre, Vivi, Rara, Slify. Nampak mereka semua berfoto bersama! Amarah Bella naik.

"Jadi Kai yang dimaksud Rany tadi adalah dia? Jadi Rany adalah alasan Kai sudah tidak mau bertemu denganku? Awas aja lo"batin Bella.

Buru buru Bella meletakkan kembali Hp Rany ke tempat semula. Dia keluar dan langsung duduk di depan meja makan. Dia melirik Rany dengan amarah tak tertahan.

"Kamu dari mana sayang? Mama cari di kamar tadi gak ada"itu Lia-ibu Bella.

"Bella gak kemana mana kok Ma. Tenang aja!"Bella berucap sambil terus menatap Rany yang membantu Bibi rumah ini.

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang