Akhir

148 13 2
                                    

Belum ada kata terlambat jika masih ada kata usaha. Kai mengajak Rany ke rumah Lia untuk mengakhiri semua keterpaksaan ini.

"Kaiii! Aku takut!"

"Tenang, ada aku!"

"Nanti kalau Papa tetep kekeuh gimana?"

"Itu urusan aku!"

"Tapi--"

"Doain aja!"

...

Akibat marah marah pada Bima, membuat wanita tomboy itu merasa pusing. Hal itu juga di sebabkan Tangisannya tadi!

"Lu sih! Ngapain pake marah marah ampe kek gitunya sama Dia!" dumel Vivi gemas melihat sahabatnya menyandarkan kepala pada dada milik Rehan.

"Kalau lo mau nge-bacot! Pulang gih!" usir Rara memegang kepalanya di selingi pijitan lembut dari Rehan

"Seharusnya! Lo itu gak usah sampe segitunya. Cukup ingetin terus balik!" ocehnya lagi! Vivi serasa naik pitam dengan keadaan yang menimpa mereka ini.

"Vi!!" ujar Rara tegas menghentikan kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut Vivi

"Gue ngelakuin ini demi Rany sama Kai! Gue tau dia gak sama sama dengan kita dari awal tapi sekarang dia udah jadi bagian kita, sahabat kita! Bahkan udah gua anggap saudara gua!" jeda.

Bukan Vivi tidak perduli dengan Rany! Tapi, Vivi tidak mau berurus jauh ke dalam masalah ini apalagi sampe menyangkut perjodohan.

"Lu kenapa sih? Kenapa sekarang malah ngelarang gue buat bantu mereka?"

"Ya ini adalah perjuangan mereka, ini masalah mereka, gue tau. Sebagai sahabat emang saling bantu tapi tidak untuk masalah ini. Seharunya Rany yang berjuang bukan lo! Seharusnya dia yang ngebantah atau bahkan marah marah sama Bima! Seharusnya dia tau apa yang harus dia lakukan. Tapi apa? Sampai saat ini! Yang dia lakuin cuman nangis, curhat ke kita, dan gak buat apa apa! Ini masalah dia, ini kisah dia, dan gua baru sadar sekarang kalau yang sering berjuang itu cuman Kai bukan Rany!"

Banar atau benar?
Tidak ada jawaban dari Rara.
Sadar atau tidak, yang di katakan Vivi sangat banar terjadi.

"Lo diam kan? Lo paham kan maksud gue, kenapa gue gak suka lo se repot ini!"

Hening

Diam

Bisu

***

Semua keluarga telah berkumpul dan membicarakan sesuatu yang tidak jauh dari pernikahan.

"Bima mana?" tanya Bella

"Rany juga gak ada dari tadi!" ujar Lia

"Mereka pasti lagi ngobrol! Gak usah cemas!" ujar Anto

Ting tong

"Itu pasti mereka!" seru Bella

Bella berjalan ke arah pintu dan perlahan membuka. Tau siapa yang datang membuat ekspresi dari masing masing berbeda

Tersenyum simpul!

Datar!

Kaget!

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang