Sekarat

212 20 0
                                    

Apa menghargai itu sulit?
Ku rasa tidak.
Jadi hargailah  karya ku dengan  semangat  dari kalian
Happy Reading

Keadaan Rany tidak menentu. Dokter sepertinya sudah pasrah dengan keadaannya.

"Dok. Tolong sembuhkan Rany bagaimanapun caranya"lirih Kaisar

"Maafkan kami dek. Sulit untuk bisa sembuh dari penyakit akibat keracunan. Obat yang di minum Rany bukan cuman sangat berbahaya tapi bisa membuat dia hilang nyawa"jelas Dokter.

"Berdoa saja."tambah Dokter pada Kaisar yang sudah frustasi

Kaisar memijat kepalanya.

"Dok ... pasien ... pasien makin kritis Dok ... dia kejang kejang"ucap Perawat keluar dari ICU.

Kaisar kaget! Baru saja ingin berdoa untuk kesembuhan Rany tapi malah tuhan tambah lagi.

Dokter dan perawat masuk dengan sedikit berlari. Pintu ICU ditutup!

Kaisar melihat dari kaca pintu! Melihat Rany kejang kejang serasa sakit di hatinya.

"Mereka harus bertanggung jawab untuk ini Ran"lirih Kaisar.

Kaisar menghapus air matanya! Dia menangis? Iya!
Kaisar pergi meninggalkan Rany yang di tangani dokter dan para perawat.

...

"Si Rany di mana ma?"tanya Rio melipat lengan kemejanya.

"Sekarat di rumah sakit! Udah Pa. Gak usah perduliin dia! Bukannya bagus kalau dia sampai mati. Kita bisa menghapus rasa malu dan ... harta ibu akan jadi milik kita kan?"jelas Mira.

Rio membalas dengan tawa kecil.

Tiba tiba ...

Brukk

Pintu kamar sepasang suami istri itu di dobrak dengan kasar.

"Kaisar? Mau apa kamu ke sini?"tanya Rio

"Om tau kan Rany di rumah sakit!"Kaisar balik bertanya dengan nada memendam emosi

"Tau! Lalu?"

"Dengan santai nya seorang ayah berkata seperti itu? Om? Rany sedang ada di ujung hidupnya. Dia butuh kalian! Sedangkan kalian? Hah! Malah mengharapkan Rany mati. Orang tua seperti apa kalian ha? Di mana rasa empati kalian? Kalian menghadirkan Rany di dunia ini tapi tidak ingin merawatnya! Kalian bukan suami istri yang sempurna"ucap Kaisar panjang lebar dengan sedikit membentak.

"Terus kamu mau apa? Anak itu bukan anak saya. Jadi buat apa saya perduli"ucap Rio

"Maksud Om apa?"tanya Kaisar

"Rany itu di bawa dia ke sini. Jadi Rany adalah anak dia bukan anak saya"Rio menunjuk Mira

Kaisar sudah tidak berkata kata. Ini terlalu membinggungkan baginya.

"Entah Rany anak siapa? Yang jelas kalian harus melihat keadaan dia! Karna kalian adalah orang tuanya"jelas Kaisar.

"Saya ada miting. Suruh saja ibunya yang datang!"timpal Rio.

LIBERTY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang