My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |8| |Misunderstanding|

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Maureen kembali menyembunyikan wajahnya di leher Logan saat pria itu kembali mengendongnya dari Lamborghininya. Ia yakin pengawal dan maid atau pekerja lainnya yang ada di mansion Logan itu pasti melihatnya dengan heran dan penasaran. "Kenapa kita ke mansionmu Logan," protes Maureen pelan.

"Aku tau keluargamu di luar negeri dan kamu lebih aman bersamaku," jawab Logan lantas menurunkan Maureen di sofa ruang keluarganya. Tidak ada tempat yang lebih aman dari mansionnya yang muncul di pikiran Logan. Setidaknya, nama yang muncul di kepalanya tidak akan berani menganggu Maureen. Dan Logan akan terus berada di sisi wanita itu.

Maureen menggeleng pelan. "Bersama seorang pria saat belum menikah cukup berbahaya Logan."

"Siapkan kamar untuk Maureen," ucap Logan kepada kepala maidnya yang berusaha menahan tawa mendengar ucapan Maureen.

Logan menoleh dan menatap Maureen dengan menggoda. "Bagaimana kalau sekarang aku mengendongmu ke catatan sipil?"

Maureen mendelik. Tangan kirinya terangkat hendak memukul bahu lebar Logan.

Logan menahan tangan Maureen sambil tersenyum. "Aku senang kamu bisa memukulku lagi."

Maureen melunak. Tangannya turun. Tatapannya yang beradu dengan tatapan Logan melembut. Jadi itu alasan pria yang berlutut di hadapannya itu menggodanya? Logan hanya ingin memperbaiki perasaannya dan melupakan kejadian barusan yang menganggunya. 

Terdengar suara dehaman.

Maureen dan Logan tersentak lantas memutus pandangan mereka.

"Dokter Ji sudah sampai Mr," ucap pengawal Logan.

Logan menetralkan ekspresinya seraya bangkit berdiri. "Anda terlambat satu menit dokter," ucapnya setelah melihat jam tangannya.

Ji Hyun Soo menunduk. "Maaf Mr. Kim."

Maureen berdecak dan mendorong tubuh Logan pelan. "Minggir. Dokter mau mengobatiku."

Logan menatap Maureen tajam sambil berdecak. Mata birunya terus mengawasi tangan Hyun Soo. Matanya menyipit tidak suka melihat tangan dokter itu memegang tangan Maureen. Untung pria itu dokter. Jika tidak maka Logan akan menyeretnya keluar sekarang juga.

Hyun Soo berdiri setelah menyelesaikan pekerjaannya. "Saya sudah mengobati luka Ms. Cruz Mr. Tidak perlu mendapat jahitan karena tidak dalam namun perlu di sterilkan setiap hari dan jangan terkena air dulu."

Logan mengangguk sambil menatap dokter itu sengit. "Baik. Terima kasih. Anda boleh pergi."

Setelah Ji Hyun Soo hilang dari pandangannya, Logan kembali mengendong Maureen ala bridal style.

"Kita mau ke mana?" tanya Maureen panik saat mereka di dalam lift yang bergerak ke atas.

"Ke kamar," ucap Logan ambigu.

Mata Maureen melebar. Ia memberontak. "Ngapain?!"

Logan berdecak dan mengeratkan tangannya agar wanita itu tak terjatuh. "Kamu harus istirahat Maureen. Jangan berpikir macam-macam."