My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |14| |Believe Him|

5.2K 426 6
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Tangan yang dilingkari jam super mewah itu terulur membuka pintu mobil hitamnya, sehingga menunjukkan seorang wanita di dalamnya yang memakai gaun putih. Dan seketika jepretan kamera saling bersahutan dengan cepat. Lalu tangan pria yang ternyata Logan itu berpindah meminta tangan wanita yang tentunya adalah Maureen itu.

Maureen menoleh. Mata birunya langsung menangkap banyak wartawan yang berkumpul sebelum beralih menatap Logan yang setengah menunduk. Dengan gugup dan perlahan, wania itu mengulurkan tangannya.

Jepretan kamera kian cepat saling menyahut ketika Logan tersenyum sambil melingkarkan tangan Maureen di tangannya sendiri sebelum berjalan melintasi karpet merah yang digelar sepanjang lobby.

Maureen berjalan dengan percaya diri sambil mengandeng Logan yang tampak memasang ekspresi cool, tanpa mempedulikan banyak mata yang menatapnya dan Logan. Ketika berada di dalam lift, yang syukurnya hanya ada dirinya dan Logan, wanita bule itu mengeluarkan suaranya. "Logan."

Logan menoleh dengan ekspresi yang otomatis berubah lebih ramah. "Hmm?" tanyanya lembut.

Maureen berdeham. "Aku nggak bawa apa-apa untuk disumbangkan," ucap wanita yang mengalihkan wajahnya itu dengan jujur, bagaimana tidak jika Logan tidak memberinya kesempatan untuk menyiapkan sesuatu.

Logan mengangkat tangannya yang bebas. "Aku juga."

Maureen menoleh dengan wajah tercengang. "Hah?!" Apa Logan gila? Bagaimana bisa datang ke acara amal tanpa membawa apapun untuk disumbangkan?

Logan sedikit menunduk, mendekatkan bibirnya ke samping telinga Maureen. "Kamu hanya perlu membawa dirimu untuk disumbangkan," bisiknya seringan bulu dengan suara serak.

Spontan Maureen menjauhkan wajahnya. Matanya menatap Logan dengan tajam. Ia menarik tangannya. Oh, jangan salahkan dirinya jika ia berpikiran aneh-aneh sekarang. "Kamu jangan lupa jika aku bisa bela diri dan aku memiliki high heels Logan," ucap Maureen dengan suara rendah sambil menginjak satu kaki Logan dengan sedikit keras.

Logan tersenyum miring sebelum menarik kakinya yang terinjak dengan kuat sehingga kakinya terbebas, dan sebaliknya Maureen kehilangan keseimbangan.

Maureen memekik sambil berusaha mengapai apa saja agar tidak terjatuh, termasuk tengkuk Logan.

Logan sedikit mengernyit sebelum bibirnya bertemu dengan bibir Maureen dan tangannya yang berjaga-jaga menahan pinggang ramping Maureen spontan memeluk pinggang ramping itu dengan erat.

Bersamaan itu, pintu lift terbuka menunjukkan banyak orang di depan ruangan acara karena acara yang belum dimulai. Seketika terdengar pekikan dan suara tercengang di mana-mana.

Untuk semakin menegaskan hubungannya dengan Maureen, Logan memejamkan matanya dan melumat bibir Maureen dengan lembut sebelum mengiring wanita itu menegakkan tubuhnya.

Maureen berdiri dengan kaku. Ia sepenuhnya bersandar pada Logan yang memeluk pinggangnya erat. Ia tersenyum canggung kepada orang-orang di sekitarnya ketika Logan mengiringnya melangkah. Hais, mengapa ia harus kembali tertangkap basah berciuman dengan Logan? Apalagi dengan banyak artis dan orang penting lainnya yang hadir? Dan terlebih lagi, mengapa dirinya sangat bodoh sehingga memegang tengkuk Logan, bukan tangan pria itu?

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang