My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |26| |He Won't Allow It|

4.2K 374 5
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Kami akan menunggu di sini," ucap Javier saat Maureen hendak dibawa masuk ke dalam ruangan CT Scan sehingga dirinya, Jamie, Jimmy, Timothy, Tyler, Matthew, Edgar, Edrick, dan Mike- anak Mark harus menunggu di luar. Sedangkan Kennard dan Kenneth sedang mengadakan rapat dengan dokter-dokter terbaik untuk membahas keadaan Maureen.

Maureen tak menjawab. Entah mengapa, perasaannya tidak enak. Ia tidak ingin sendirian, terlebih dengan keadaan dirinya yang tidak dalam keadaan bisa melawan bahkan menyadari apapun. Jantungnya berdetak kencang, mengingat dokter yang membawanya adalah seorang wanita, berbeda dengan biasanya.

Tetapi meskipun seperti itu, telinga dan hidung Maureen otomatis berfungsi dengan tajam ketika ia kehilangan penglihatannya. Sehingga dirinya cukup menyadari siapa wanita yang membawanya ke ruang CT Scan itu. Suara yang seakan-akan membenci kenyataan yang ada dan aroma anggur yang khas.

"Jung Da Hee," ucap Maureen tanpa takut saat brankar yang ia tiduri sudah berhenti.

Wanita yang menyamar dengan memakai baju dokter itu mendengus sambil tersenyum miring. "Masih bisa mengenaliku ternyata?"

Maureen bangkit duduk sambil tersenyum miring. "Aku tidak bodoh."

Da Hee mendekatkan kepalanya dan menatap Maureen remeh. "Tapi nyatanya kau tidak bisa melihatku."

Maureen tersenyum miring seraya menatap remeh ke sumber suara. "Dan kau masih perlu berbohong untuk berbicara denganku."

Raut wajah Da Hee berubah. Rahangnya mengeras. Matanya memicing marah. Tangannya bergerak perlahan mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan meletakkannya di pinggang Maureen. "Kau ikut denganku atau aku akan menembakmu di sini." Sebuah senyum miring tersungging di wajah Da Hee. "Ah tidak, keluargamu juga."

Maureen mendengus. "Kau pikir kau bisa melawan keluargaku Jung Da Hee-ssi?" Bersamaan itu, tangan Maureen bergerak cepat memutar tangan Da Hee sehingga pistol itu berpindah ke tangannya.

Da Hee meringis keras. Wanita itu semakin menatap Maureen penuh kebencian sebelum mencengkram tangan Maureen yang patah. "Kau tidak bisa memakai pistol ini meskipun memilikinya Ms. Cruz," ucap Da Hee penuh penekanan dan kebencian sebelum mengambil benda hitam itu dari Maureen yang sedang menahan sakit.

Maureen balik menahan, lebih tepatnya mencengkram tangan Da Hee yang kembali menodongkan pistol di pinggangnya. "Kau pikir keluargaku dan Logan akan memaafkanmu jika kau melukaiku?" Wajah wanita itu mendekat dan tersenyum penuh kemenangan. "Terlebih ketika aku sedang mengandung anaknya."

Maureen tertawa dalam hati membayangkan wajah memucat Da Hee akibat kebohongannya. Bagaimana bisa hamil jika hubungannya dengan Logan hanya sebatas tidur sambil berpelukan? Dan terlebih, setelah kecelakaan itu, kemungkinan janin bisa bertahan sangatlah kecil. Namun, Maureen yakin, Da Hee pasti tidak kepikiran sejauh itu. Jika ia tidak bisa membalas Da Hee dengan tindakan, maka dirinya akan membalas dengan ucapan. Bagaimanapun Da Hee akan berusaha melukainya kan?

Da Hee mengeram. Dengan kasar ia memindahkan Maureen ke kursi roda. "Karena suruanku tidak bisa melakukan tugasnya, maka aku yang akan melakukannya." Da Hee menunduk, berbisik tepat di telinga Maureen sebelum membawa wanita itu ke pintu lain. "Melenyapkanmu, tentunya bersama anakmu."

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang