My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |13| |Possessive|

5.8K 463 45
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Kita mau ke mana?" tanya Maureen ketika ia dan Logan sudah dalam perjalanan, namun jalan yang mereka lewati bukan mengarah ke mansion Logan maupun Maureen.

"Kamu akan tau sebentar lagi sayang," jawab Logan sebelum mengedipkan matanya, berharap Maureen kembali menunjukkan sisi kuatnya bukan terdiam.

Maureen mendelik. Panggilan dan kedipan mata Logan sangat menggelikan! "Menjijikkan! Bersyukurlah kamu sedang menyetir. Jika tidak, aku akan menendang tulang keringmu bapak Logan yang terhormat!"

Logan menerawang. Rasa lega dan antusias memenuhi dirinya. "Wah. Aku harus belajar teknik menangkis tendangan lebih lagi."

"Kalo gitu aku akan belajar teknik menendang lebih lagi!" balas Maureen.

Logan tersenyum menanggapi lalu keluar dari mobilnya yang berhenti di depan sebuah butik sekaligus salon terkenal.

Mata biru Maureen terus mengikuti pergerakan Logan, mulai dari pria itu turun dari mobil lalu membukakan pintu baginya. "Thank you," ucapnya singkat.

Logan merangkul bahu Maureen kemudian berbisik tepat di samping telinga wanita itu. "Jangan menendangku terus. Aku masih harus berjalan di altar pernikahan kita."

Bugh.

Maureen menyikut perut Logan. "Geli tau nggak," ucapnya.

Logan mengangguk. Ia juga sangat geli dengan dirinya sendiri saat ini. Namun ia suka menggoda Maureen dan melihat sifat judes nan kuatnya daripada keterdiamannya. "Aku hanya lebih suka kamu kayak gini. Daripada kamu diam," ucapnya dengan nada lembut namun serius.

Maureen mengalihkan wajahnya agar jantungnya tidak semakin berdetak kencang. Ia berdeham kemudian memilih memusatkan atensinya ke butik yang merangkap salon di hadapannya, lebih tepatnya untuk mengalihkan pembicaraan. "Kenapa kita ke sini?"

"Untuk membeli gaun dan tuksedo. Karena aku ingin kamu menemaniku ke sebuah pesta. Selain memenuhi undangan mereka, ini juga kesempatan yang baik untuk memperkenalkan siapa wanita milik Logan Kim," ucap Logan lembut kemudian mengiring Maureen ke dalam butik mewah itu.

"Selamat siang," sapa penjaga toko yang membukakan pintu bagi mereka sebelum terpaku saat mendapati Logan.

Maureen berdecak sambil melihat pegawai itu dengan tajam. Berlebihan. Mengapa penjaga toko itu tidak bisa lebih professional? Apalagi seharusnya butik terkenal seperti ini sering didatangi oleh orang-orang terkenal bukan?

"Mr. Kim. Ms. Cruz."

Sapaan itu mau tak mau membuat Maureen tersenyum dan menoleh ke arah wanita setengah baya itu, sang desainer sekaligus pemilik butik dan salon ini.

"Desainer Go," sapa Logan tanpa tersenyum.

Desainer Go tersenyum lantas mengarahkan dua pelanggannya itu. "Mari Mr, Ms."

Hampir satu jam kemudian, Logan yang sudah rapi dengan tuksedo hitamnya duduk dengan santai di depan ruangan ganti Maureen yang sedang mencoba beberapa gaun setelah dimake up.

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang