Sekuel My CEO, My First Love
Bisa dibaca terpisah, namun akan lebih baik jika membaca My CEO, My First Love terlebih dahulu.
Highest Rank :
1 #guardian
1 #end
3 #writer
Logan Kim, seorang aktor Korea yang terkenal. Tidak hanya itu, pria itu mendir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita nikah besok," bisik Logan beberapa saat kemudian tepat di telinga tunangannya yang berada dalam dekapannya.
Maureen langsung menoleh dengan wajah tidak percaya. "Kamu bercanda kan?"
Logan hanya tersenyum manis sebelum mengecup pipi Maureen secepat kilat. "Aku tunggu kamu di altar Sayang," ucapnya misterius lalu mengiring Maureen kepada Miranda.
"Mom," heran Maureen. Wanita itu terus menatap mommy dan kekasihnya bergantian, terlebih mommy serta para kerabat wanitanya yang lain itu mengiringnya menaiki tangga ke lantai lain.
"Apa yang Logan ucapkan itu benar Sayang," ucap Miranda dengan lembut.
"Tapi-"
"Dia sudah merencanakan semua ini sejak beberapa bulan lalu, tepatnya saat kalian baru pulang dari rumah sakit."
Maureen mengangkat alisnya. "Daddy dan Mommy langsung menyetujuinya?"
Miranda menoleh dengan alis bertaut. "Kamu mau kami menolaknya?"
Maureen langsung menggeleng. "Bukan begitu." Tentu saja dirinya bukannya ingin Logan tidak mendapat restu. Hanya saja ia kira Jordan Cruz tidak akan memberi restu secepat itu.
Miranda tersenyum. "Kami sudah melihat Logan adalah orang seperti apa Sayang."
Karen membuka sebuah pintu di lantai tiga itu, yang ternyata merupakan sebuah kamar pribadi. Di dalam ruangan itu terdapat banyak orang yang tidak Maureen kenal.
"Baiklah, kalau begitu kamu harus mempersiapkan diri untuk besok pagi," ucap Miranda sebelum mendorong putrinya ke banyak orang yang akan mempersiapkan Maureen untuk hari pentingnya itu.
Dalam sekejap, lebih dari lima wanita itu langsung menggelilingi Maureen dan merawat seluruh rubuh wanita itu. Mulai dari spa, wax, manicure, pedicure, dan lain sebagainya yang entah menghabiskan waktu berapa jam itu hingga hari berganti. Lalu beberapa MUA dan hairdo professional langsung melakukan tugasnya, baik untuk sang mempelai wanita maupun anggota keluarga lainnya seperti Deanna, Maggie, Miranda, Samantha, dan para wanita lainnya.
Seluruh orang professional itu tidak berhenti menggelilingi dirinya bahkan hingga langit mulai terang. Namun Maureen tidak merasa mengantuk sedikitpun. Entah karena sudah tidur terlalu lama atau karena efek gugup dan kaget akan menikah secepat ini.
