My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |25| |Wrong|

4.5K 414 19
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Suara yang terus bersahutan itu menarik jiwanya kembali ke kenyataan. Sedikit demi sedikit mata biru gelapnya mulai terbuka dan langsung bertatapan dengan banyak mata yang menatapnya geli itu.

Mata Logan sukses melebar ketika melihat keluarga Maureen, yang sudah bertambah daripada tadi malam,  mengelilingi ranjang Maureen, di mana dirinya setengah tidur di atasnya.

Logan menegakkan tubuhnya, namun tidak menarik tangannya yang menjadi bantal Maureen. "Uncle–"

"Punggungmu tidak sakit?" ucap Javier sambil menahan tawa.

Seketika, Logan merasakan linu di sekitar punggung dan pinggangnya dan meringis kecil.

"Pasti sakit lah bodoh," jawab Justin sambil menatap jengah adik kembarnya. 

Miranda menatap kedua putranya dan berdecak. "Mulutnya."

"Fix. Mirip sama Jordan," ucap Evan dengan riang dengan mata menatap Logan.

Kendrick menatap Jordan dengan geli. "Tapi parahan Jordan."

Kenneth mengangguk setuju. "Tepat sekali," ucap pria itu sambil mengingat kenangan sekitar dua puluh tahun lalu yang lalu itu.

Merasakan keberisikan di sekitarnya, Maureen merapatkan dirinya ke dalam dekapan Logan yang terasa menenangkan.

Sedetik kemudian, Evan, Kenneth, dan Kendrick menunjuk Maureen dengan kompak. "Persis Miranda!" seru mereka bertiga.

Mata hitam Miranda langsung menatap ketiga sahabatnya itu dengan tajam "Sst!"

Maureen mengerang. "Berisik," gumamnya seraya mengusap telinganya pelan, berharap suara-suara itu berhenti menganggu tidurnya.

Dengan spontan, tangan Logan mengusap kepala kekasihnya itu.

Matthew mengusap dagunya dengan mata menatap lekat sebuah benda yang melingkari tangan Maureen, yang tentunya selain gelang rumah sakit. "Aku melihat sesuatu yang fresh."

"Aku juga. Padahal kemarin benda itu belum ada," sahut Edgar.

"Aku yang memberinya," ucap Logan tanpa ragu ataupun malu.

Matthew tersenyum miring. "Sesuai dengan tebakanku."

Karena suara itu terus memasuki indra pendengarannya yang berujung mengusiknya, mau tak mau Maureen membuka matanya. "Suara apa sih?" gumamnya tanpa menarik diri dari dekapan Logan.

Edrick langsung memberi isyarat agar semua orang menutup mulutnya.

"Tidurlah lagi." Tangan Logan kembali mengusap kepala Maureen yang membuat wanita itu hendak kembali menutup matanya.

"Maureen Cruz," panggil Jordan dengan suara berat, yang terdengar horor di telinga Maureen.

"Daddy!" pekik Maureen terkejut. Wanita itu spontan mendorong Logan dan berbaring terlentang di ranjangnya.

"Good morning Maureen."

"Good morning sweetheart."

"Good morning honey."

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang