My Beloved Actor, My Fake Boyfried |27| |Finally|

4.7K 436 18
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Berpasang-pasang kaki itu terus berjalan ke sana kemari layaknya sebuah setrika. Bagaimana tidak, jika pintu di hadapan mereka tidak kunjung  terbuka?

Javier kembali berdecak. Entah sudah berapa kali ia berdecak dalam waktu lima menit ini. Perasaannya tidak enak. Terlebih ketika mendengar derap langkah mendekatinya dengan langkah cepat. Pria yang mengenakan hem itu mengernyit mendapati keluarga dan kerabatnya.

Javier menatap kembarannya. "Jus. Ada apa?"

"Maureen belum keluar?" tanya Justin dengan cepat, menunjukkan kepanikannya.

Javier menggeleng. Seketika raut wajah pria itu berubah ketika menyadari keadaan yang ada. Dengan cepat, pria itu langsung menempelkan sebuah kartu keluarga Cruz yang bisa mengakses rumah sakit ini, mengingat sebagian saham rumah sakit adalah milik kelurganya. Pria itu berlari diikuti lainnya, menatap ke sana kemari. Namun nihil. Mereka tidak menemukan Maureen.

Justin menahan seorang dokter yang berjalan di dekatnya. "Kau tidak melihat Maureen Cruz?" Ia percaya tidak ada orang yang tidak tau Maureen Cruz setelah adiknya yang termasuk VVIP itu masuk ke rumah sakit.

"Tidak Mr."

Mendengar jawaban itu, Justin langsung mengeluarkan ponselnya dan mengotak-atik benda pintar itu.

"Logan, Maureen tidak ada," ucap Jordan yang sedang mengandeng Miranda.

Justin menoleh. "Aku bisa melacaknya."

Jordan memutus panggilannya. "Logan bisa melacak Maureen."

"Dia baru keluar dari rumah sakit."

Justin dan Jordan berbicara bersamaan sebelum langsung berbalik diikuti lainnya, kecuali Kevin dan Samantha yang akan mencari bukti ataupun petunjuk dari CCTV rumah sakit dan Maggie, Anthony, Deanna, Owen, bersama anak perempuan lainnya yang akan stay di rumah sakit.

Jordan dan keluarga, serta sahabat-sahabatnya itu langsung berlari keluar rumah sakit dengan cepat, tepatnya ke parkiran khusus VVIP. Dalam setiap masalah, Jordan, keluarga, dan teman-temannya akan saling membantu.

"Dua orang dalam satu mobil. Mengerti?" ucap Jordan sebelum melangkah masuk ke dalam mobilnya. Jika ia tidak memberikan perintah seperti itu, maka kedua putranya, semua keponakannya, dan iparnya akan memakai mobil sendiri-sendiri. Dalam artian, berbelas-belas mobil yang akan menciptakan kemacetan tiada tara.

"Dad!" protes Javier dan Justin bersamaan.

"Uncle!" protes Edrick, Edgar, Jimmy, Tyler, Timothy, dan Mike-anak Mark secara bersamaan.

"Hurry up guys," ucap Miranda sebelum ikut melangkah masuk ke dalam Lamborghini hitam itu.

Sambil tertawa melihat para anak muda itu, Evan melangkah masuk ke dalam mobil Porsche putihnya bersama sang istri.

"Jangan ketinggalan lagi bro!" seru Kendrick, tepatnya kepada Evan sebelum masuk ke Bugatti putihnya diikuti sang istri.

Tanpa basa-basi, Mark dan istrinya langsung masuk ke dalam sebuah mobil Maserati berwarna biru tua. Sedangkan sebuah Ferrari hitam dimasuki oleh Tommy dan Kirana.

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang