My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |28| |The Right Ones|

4.8K 423 36
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Beberapa menit kemudian, Logan mengurai pelukannya. Pria itu mengusap kepala Maureen dengan lembut sebelum menghapus air mata wanita itu. "Jangan menangis."

Maureen mengangguk cepat seraya ikut menghapus air matanya sendiri.

"Apa aja yang dilakukan Da Hee kepadamu?" tanya Logan dengan mata menyusuri Maureen dari ujung rambut hingga kaki.

Maureen menggeleng. Matanya menatap Logan dengan geli. "Kau lupa bahwa aku bukan wanita lemah?"

Senyum lebar langsung tercipta di bibir Logan. "Tepat sekali. Maureen adalah Maureen-" Logan mendekatkan wajahnya, menatap lurus mata biru terang itu dengan lekat. "My strong lady."

Maureen tersenyum seraya membalas tatapan Logan tidak kalah lekat.

***

"Kamu seharusnya tidak menyetir dalam keadaan seperti ini Logan," omel Kenneth sambil menjahit pelipis pria yang terus menatap Maureen itu. "Dan jangan menatap Maureen terus jika kau tidak mau matamu uncle jahit sekalian."

"Uncle," protes Maureen yang sedang diperiksa banyak dokter, termasuk Kennard. Saat ini ia dan seluruh keluarganya sudah berada di dalam ruang inapnya.

"Iya Maureen?" balas Kenneth santai.

Logan mengalihkan tatapannya. "Kapan aku bisa berjalan normal kembali uncle?"

"Masih lama."

"Uncle."

Kenneth berdecak sambil menoleh dan menatap Maureen jengah. "Uncle belum menyelesaikan perkataan uncle, Maureen." Pria paruh baya itu kembali menatap Logan. "Jangan tertawa," ucapnya penuh peringatan melihat Logan yang tersenyum.

Kenneth melunak. Pria itu menghela nafas. "Mangkanya jangan banyak bergerak dulu Logan. Kau bisa meminta tolong kepada semua orang yang berada di kamar ini. Apa kami menakutkan?"

Logan menggeleng.

"Banyak istirahat dan kamu perlu menjalani terapi nantinya." Kenneth menoleh ke belakang. "Maureen pun sama."

"Untung ada temennya," ucap Maureen sambil tersenyum manis yang membuat Logan menoleh sambil tersenyum.

Kenneth membalut luka Logan dengan jengah. "Anakmu Jor."

"Kenapa?" sahut Jordan dengan cuek masih sambil duduk santai di sebelah Miranda.

"Mirip denganmu," ucap Kenneth penuh penekanan seraya membereskan peralatannya.

"Memang." Jordan tetap berucap santai seraya merangkul istrinya.

Kenneth spontan memutar matanya.

Dokter pria muda yang selama ini menanggani Maureen tersenyum. "Selamat Ms. Cruz, gumpalan darah yang menekan syaraf anda sudah hilang sehingga penglihatan anda sudah kembali sepenuhnya. Sekarang anda hanya perlu beristirahat dan terapi agar kaki dan tangan anda pulih."

Maureen tersenyum dengan mata membalas tatapan pria berkacamata itu. "Terima kasih dok-"

"MAUREEN!"

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang