My Beloved Actor, My Fake Boyfriend |EXTRA PART 1| |Lost & Try to Let Go|

6.2K 384 56
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Maureen menggeleng. Matanya yang terpejam mulai mengerjap resah.

Logan berdiri, memegang kedua tangan Maureen dengan lembut. "Mau. Maureen. Sayang!" serunya saat istrinya semakin bergerak resah.

Mata biru muda itu terbuka lebar, keterkejutan terlihat jelas di kedua matanya. Aroma obat-obatan memasuki indra penciumannya. Tangannya bergerak memegang perutnya sendiri, ketika ingatan beberapa jam lalu terngiang di kepalanya.

Ketika dokter kandungannya memberitahu bahwa anaknya telah tiada sebelum melihat dunia ini, serta saat anaknya yang lahir tanpa menangis. Tubuh bayi laki-laki yang mirip dengan Logan itu hanya terdiam dengan tubuh mulai membiru, menandakan ia sudah tiada selama beberapa waktu. Bahkan Maureen dan Logan tidak bisa mengetahui warna mata putra mereka yang tiada karena terlilit tali pusar itu.

Begitu Maureen menyadari perutnya sudah mendatar, mata birunya perlahan menatap Logan dengan tidak percaya. Ekspresi sedih tersirat di wajah pria yang telah menjadi suaminya selama satu tahun itu membuat Maureen semakin panik.

Maureen menggenggam tangan Logan dengan tangannya yang diinfus. "Logan. Jangan berekspresi sedih seperti itu," cicitnya sambal menggeleng.

"Leo. Leonard, lahir dengan selamat kan? Kata-kata dokter salah kan? Anak kita baik-baik aja kan?" Maureen semakin mengeratkan genggamannya, sedikit menggoyang tangan suaminya yang menunduk itu.

"Logan! Say something!" seru Maureen dengan nada naik satu oktaf. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Dahi Logan berkerut, menunjukkan seberapa sulitnya untuk mengatakan sesuatu setelah ini. Bahkan tenggorokannya tercekat. "We lost him, Mau," ucapnya menyerupai bisikan.

Maureen membeku. Genggamannya melonggar. Tatapan kosong terpancar dari kedua matanya yang mulai menggeluarkan air mata.

Semua ingatan selama hampir sembilan bulan ini berputar di kepala Maureen. Reaksi bahagia Logan saat mengetahui Maureen hamil, gerakan dan tendangan Leo di perutnya, hingga kamar Leo yang sudah siap di mansion.

Maureen memejamkan matanya erat. Isakan memilukan mulai lolos dari mulutnya.

Logan langsung memeluk Maureen dengan erat. Pria yang memakai kemeja putih itu juga tidak bisa menahan air matanya. Karena tidak hanya Maureen, dirinya juga sangat kehilangan. Selama 28 tahun hidup, dirinya selalu mendambakan keluarga yang lengkap. Namun ketika itu hampir teraih, ia harus kembali menelan kesedihan.

Bukannya membalas pelukan Logan, Maureen malah mendorong pria itu. "Leave me alone, Logan." Isakannya semakin keras. "Aku butuh waktu sendiri," cicitnya.

Logan kembali memeluk Maureen dan menggeleng. "Tidak. Tidak akan. Jangan tinggalkan aku, Sayang."

Maureen menggeleng terus menerus. Air mata terus berjatuhan dari matanya. "Tidak, Logan. Aku hanya butuh waktu sendiri. Sebentar saja."

"Apa benar Mrs. Kim ada di sini?"

"Bagaimana keadaan Mrs. Kim?"

"Apa benar anak Mr. Logan Kim meninggal dalam kandungan?"

My Beloved Actor, My Fake Boyfriend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang