4. Kembaran Rose

5K 521 110
                                    

"Kamu ingin liat kembaran aunty boy?" Tanya Rose memasuki rumahnya bersama sang bocah, Brandon menggeleng.

"Brandon takut" jawab sang bocah polos, Rose terkekeh.

"Dia baik kok boy, tapi dia tidak secantik aunty" ucap Rose

"Benarkah? Bukan kah kalian kembar? Harusnya sama-sama cantik bukan" bingung Brandon.

"Karena dia laki-laki boy" jawab Rose

"Ini foto kami" Rose menunjukan foto dari ponsel nya, yang menampak kan Rose sedang duduk berdampingan dengan pria seusia nya.

"Ini foto kami" Rose menunjukan foto dari ponsel nya, yang menampak kan Rose sedang duduk berdampingan dengan pria seusia nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brandon menatap Rose, dan saudara kembar gadis itu bergantian, seolah membandingkan wajah mereka.

"Kalian benar-benar mirip" Brandon tertawa tak percaya.

"Apakah dia juga sebaik aunty?" Tanya Brandon lagi, dia sedang duduk di bangku meja makan, menemani Rose memasak makan siang untuk mereka berdua.

"Tentu, dia juga baik, jadi Brandon tak perlu takut pada nya, okey" jawab Rose, sang bocah mengangguk.

Sementara di Australia

Jiyoung mengamuk, karena ulah Rio yang mabuk-mabukan membawa petaka, pria muda itu kecelakaan, masih beruntung dia tak mengalami luka serius, tapi sang appa harus mengganti kerusakan dan menanggung pengobatan para korban yang jatuh akibat ulah Rio itu.

"Appa tak tahu lagi, harus menghukum mu dengan cara apa" marah Jiyoung memijat pelipis nya sendiri karena ulah sang putra, yang diomeli seolah menulikan telinga nya, berbaring manja dipangkuan Sandara Park sang eomma.

"Kalau appa tidak tahu, ya sudah, tidak perlu main hukum-hukuman" santai nya.

"Apa? Katakan sekali lagi?" Murka Jiyoung



"Tidak usah di hukum appa" jawab Rio tanpa menatap sang ayah, Jiyoung yang marah pun menghampiri Rio

Set

Meraih dompet branded milik sang putra yang tergeletak diatas meja, Rio panik, dia segera terduduk.

"Appa" protes nya hendak merebut kembali dompetnya, tapi terlambat, sang ayah sudah lebih dulu mengambil black card nya.


"Siapkan diri, appa akan segera mengirim mu ke Korea, black card mu appa sita, dan semua perusahaan appa akan menjadi hak mu, jika kamu sudah bisa sesukses Rose, kembaranmu, apa bila dalam waktu 3 tahun kamu tidak bisa berbuat apa-apa, semua milik appa akan jatuh ke tangan Rose" ancam Jiyoung


"Appa, ini tidak adil" protes Rio.


"Eomma, kenapa appa begitu kejam pada Rio?" Adu sang putra pada ibu nya.

"Tak ada yang bisa membantu mu, bahkan eomma mu sekalipun, keputusan appa sudah bulat" keukeuh Jiyoung, sekarang Sandara yang pusing, berdiri ditengah-tengah kedua pria tercinta nya yang sama berat.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang