EPILOG

7.5K 613 78
                                    

Jisoo melamun duduk di meja kerja kantor nya, menyesali perbuatan nya yang kasar pada Irene akhir nya membuat sang istri melarikan diri, dia dan Sebastian sudah berusaha mencari nya ke Daegu, tempat dimana Irene berasal, tapi nihil, kini, dia hanya hidup berdua dengan sang putra, Sebastian, meski Jisoo mengalami nasib yang lebih mengenaskan dari sang mantan istri, tapi dia masih merasa gengsi untuk meminta maaf pada Jennie dan Brandon.

Dua tahun kemudian
Rose dan Yoong telah di karuniai seorang putri bernama Abigail, atau biasa di panggil Abby.

Dan Rio sendiri juga telah di karuniai seorang putra bernama Sean, dia lebih tua 4 bulan dibanding putri Rose yang baru berusia 6 bulan, sang kakek Jiyoung nampak menggendong Sean, dan dia terus menatap sang ayah yang malah menggendong Abby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Rio sendiri juga telah di karuniai seorang putra bernama Sean, dia lebih tua 4 bulan dibanding putri Rose yang baru berusia 6 bulan, sang kakek Jiyoung nampak menggendong Sean, dan dia terus menatap sang ayah yang malah menggendong Abby.

Dan Rio sendiri juga telah di karuniai seorang putra bernama Sean, dia lebih tua 4 bulan dibanding putri Rose yang baru berusia 6 bulan, sang kakek Jiyoung nampak menggendong Sean, dan dia terus menatap sang ayah yang malah menggendong Abby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat Sean cemburu pada Abby" kekeh Jiyoung, menatap reaksi sang cucu laki-laki nya, Brandon pun mendekati dongsaeng nya.

"Jangan marah, masih ada hyung disini" hibur nya sambil mengusap-usap pipi dongsaeng nya, Jiyoung malah terbahak dengan tingkah menggemaskan Brandon yang sekarang berumur 9 tahun.

"Rio, appa ingin bicara dengan mu" ajak Jiyoung, dia lalu menyerahkan babby Sean pada dang istri, dan Rio menyerahkan babby Abby pada Rose mommy nya, ayah dan anak itu lalu berjalan ke teras belakang rumah Rose, Brando ikut menyusul Rio, tapi Jennie langsung memanggilnya.

"Brandon" sang bocah menoleh, Jennie memberinya kode untuk mendekat pada sang mommy.

"Jangan ganggu papa dan haraboji ne" tutur nya lembut, Brandon mengangguk.

"Temani aunty dan halmoni main dengan Abby dan Sean ne, mommy ke dapur dulu" perintah Jennie yang begitu lembut dan sabar pada anak-anak dan suami nya.


Rio dan Jiyoung menoleh pada Jennie yang menghidangkan minuman untuk mereka, setelah sang menantu pergi, Jiyoung baru memulai obrolan nya.

"Orang suruhan appa, yang mengaudit managemen hotel, menemukan ada nya penyelewengan dana yang tak sedikit" beritahu Jiyoung.

"Maksud appa?" Rio yang masih sibuk mengelola toko nya pun tak mengerti dengan arah pembicaraan sang ayah.

"Jisoo" Jiyoung menyebut nama yang mungkin tidak disukai oleh Rio.



I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang