Jennie sedang membantu Rose menyiapkan sarapan, hari sabtu biasanya mereka libur, tapi tidak kali ini, Jennie ada janji dengan beberapa mahasiswa nya di kampus, dan Rose ada rapat, penutupan pembukuan akhir bulan, Rio keluar dari kamar mandi, mengambil air putih di kulkas lalu meminum nya.
"Brandon belum bangun unnie?" Tanya Rose menyiapkan piring.
"Belum, unnie sudah membangun nya dua kali, tapi dia masih belum mau membuka matanya" jawab Jennie.
"Brandon, bangun boy, atau sereal mu akan dihabiskan Rio hyung" Rose sedikit berteriak membangun kan Brandon dari dapur.
"Satu" Rose mulai menghitung menunggu reaksi dari Brandon sambil menatap ke arah pintu kamar yang ditempati Jennie, Rio pun jadi ikut penasaran, berdiri dibelakang Rose.
"Dua"
Dug. . . Dug. . . Dug
Terdengar suara kaki Brandon beradu dengan lantai, belum genap sampai tiga, bocah itu sudah langsung berlari keluar kamar menuju ke dapur secepat mungkin dengan wajah masih mengantuk nya, Rose yang melihat itu pun terbahak-bahak gemas dengan sang bocah, Rio hanya tersenyum tipis, Jennie tersenyum senang dengan tingkah sang putra.
"Hari ini, Brandon di rumah dengan Rio hyung ya, mommy ada pekerjaan di kampus" pesan Jennie.
"Dan aunty juga harus ke kantor" timpal Rose, Brandon mengangguk, tak masalah tinggal di rumah hanya dengan Rio, karena mereka sekarang berteman, setelah dua wanita itu pergi dari rumah, Rio mulai mengutak atik laptop nya lagi, sementara Brandon menonton kartun kesukaan nya.
Dua jam kemudian.
"Boy" panggil Rio menoleh pada Brandon, bocah itu juga menoleh pada Rio.
"Ayo kita keluar" ajak Rio.
"Kemana hyung?" Tanya Brandon.
"Beli bahan" jawab Rio acuh.
"Ok" Brandon melompat turun dari sofa, dengan mengendarai mobil milik Rose, Brandon dan Rio pun menuju ke sebuah mall.
"Kita mau beli bahan apa hyung?" Tanya sang bocah menggandeng tangan kiri Rio.
"Hyung ada rencana untuk membuat baju dengan desaign milik hyung sendiri" jawab Rio, Brandon hanya mendongak menatap polos pada Rio karena dia belum mengerti dengan apa yang Rio bicarakan, mereka memasuki sebuah toko baju.
"Untuk percobaan, kita bikin dua dulu, untuk mu, dan hyung, ok" Rio mengambil dua kaos polos ukuran nya dan ukuran Brandon.
"Hyung" Brandon menarik-narik hoodie belakang yang Rio pakai.
"Yes boy?" Rio menoleh pada sang bocah.
"Brandon haus" ucap sang bocah polos.
"Oh, okey, kita ke foodcourt sekarang" jawab Rio menggandeng tangan kanan Brandon dengan tangan kiri nya, sementara tangan yang lain menenteng belanjaan nya, mereka berjalan di foodcourd mencari minuman, Brandon menoleh ke sana sini mencari gerai minuman yang dia inginkan.
Deg
Bocah itu tiba-tiba menghentikan langkah nya, menatap ke dalam sebuah restaurant lewat dinding kaca, Rio yang kaget pun ikut berhenti, dia mengikuti arah tatapan Brandon, bocah itu ternyata melihat sang daddy dan keluarga baru nya sedang makan siang disebuah restaurant mewah, Brandon hanya bisa menatap sendu, iri? Tentu saja, sakit? Pasti, tapi Brandon belum bisa menerjemahkan itu, yang dia rasakan hanya rasa ingin menangis sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Fanfictionterkadang, untuk menemukan cinta sejati, kita harus diberi luka terlebih dahulu, sampai akan datang nya seseorang yang mampu mengobati luka di hati kita, dan memberi kita cinta yang sesungguhnya.